Sabtu 31 Oct 2015 09:33 WIB

Mengharap Hujan, Ramai-Ramai Shalat Istisqa

Rep: c14/ Red: Damanhuri Zuhri
  Pimpinan DPR mengikuti Shalat Istisqa yang digelar di Lapangan bola Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (30/10).(Republika/Raisan Al Farisi)
Pimpinan DPR mengikuti Shalat Istisqa yang digelar di Lapangan bola Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (30/10).(Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Amri Amrullah

JAKARTA -- Musim kemarau tahun ini membuat sebagian besar wilayah Indonesia mengalami bencana kekeringan. Pasokan air bersih kebutuhan sehari-hari kian menipis. Tak hanya itu, areal pertanian yang gagal panen dan tak bisa ditanami semakin meluas.

Kemarau panjang pun telah membuat bencana kebakaran hutan dan lahan di sejumlah provinsi kian memburuk.

Aksi pembakaran hutan dan lahan yang mayoritas memang disengaja semakin meluas karena musim kemarau. Sekitar 40 juta penduduk Indonesia di Sumatra dan Kalimantan menderita akibat kabut asap.

Masyarakat pun merindukan hujan bisa kembali turun agar bencana kekeringan, kabut asap, dan kebakaran segera berakhir. Beragam cara telah dilakukan. Operasi pemadaman melalui darat dan udara tak membuahkan hasil yang menggembirakan.

Rekayasa pembuatan hujan buatan juga tak sepenuhnya menuai hasil seperti yang diinginkan. Islam memberi solusi bagi umatnya yang mengharap hujan turun pada musim kemarau. Salah satunya adalah menunaikan shalat Istisqa atau shalat meminta hujan.

Kemarin (30/10), umat Islam di berbagai daerah kembali menunaikan shalat Istisqa. Pada sela-sela Sidang Paripurna DPR RI, tepatnya ba'da shalat Jumat di lapangan bola Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, sekitar dua ratusan orang berkumpul.

Dipimpin Imam Besar Masjid Istiqlal KH Ali Mustafa Yaqub, kaum Muslimin menunaikan shalat Istisqa di tengah terik marahari, tanpa naungan apa pun. Mayoritas jamaah merupakan staf ahli DPR, petugas keamanan, dan anggota DPR.

Pimpinan DPR, yakni Ketua DPR Setya Novanto, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah, Fadli Zon, dan Agus Hermanto tampak ikut shalat Istisqa.

Dalam khotbahnya, Kiai Ali Mustafa mengatakan, musibah kekeringan, kabut asap, kebakaran hutan, dan lahan yang saat ini terjadi merupakan peringatan bagi rakyat dan pemimpin bangsa Indonesia. ''Mungkin kita telah lama diperingatkan sehingga azab turun, kita lalai dan ingkar,'' kata Ali Yakub.

Ia berharap agar musibah ini tidak menjadikan masyarakat Indonesia putus asa. Kiai Ali juga berdoa agar musibah ini mampu menyadarkan pemimpin agar tetap amanah dan tidak berbuat zalim.

''Mari semua pemimpin untuk menghindari kezaliman agar bangsa ini lekas keluar dari musibah dan marabahaya,'' ujarnya.

Ia lantas mengajak seluruh elemen bangsa agar segera bertobat sehingga Allah menurunkan berkahnya, yakni hujan yang lama dinanti rakyat Indonesia.

''Kita sudah berusaha semaksimal mungkin, bahkan dibantu negara-negara lain. Tapi, tak menghasilkan apa-apa. Hanya Allah yang bisa menghentikan. Bahkan, penelitian menunjukkan, hanya hujan alami, bukan hujan buatan yang bisa memadamkan (asap),'' papar dia.

Di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), ribuan PNS di lingkungan Pemerintah Provinsi NTB dan pelajar di kota itu juga melaksanakan shalat Istisqa atau meminta hujan pada Jumat (30/10).

Shalat Istisqa dipimpin langsung Gubernur NTB TGH M Zainul Majdi. Sementara, bertindak sebagai khotib TGH Munajib Khalid, pimpinan ponpes Al-Halimi, Sesela, Lombok Barat.

Gubernur NTB TGH M Zainul Majdi mengatakan shalat Istisqa itu dilaksanakan untuk berdoa kepada Allah SWT agar segera diturunkan hujan.

Menurut gubernur dari kalangan ulama di NTB ini, shalat Istisqa adalah upaya batiniah yang dilakukan setiap Muslim untuk meminta kepada Allah, selain upaya lahiriah yang telah dilakukan, seperti mendistribusikan air bersih ke daerah yang dilanda kekeringan, memperbaiki irigasi, dan memadamkan api.

TGH Munajib Khalid dalam khotbahnya mengatakan apa yang terjadi di muka bumi itu tiada lain akibat ulah manusia. ''Perbanyak istighfar sebagai pengingat bahwa diri kita sadar dengan apa yang terjadi,'' ungkapnya.

Di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, aparatur sipil negara di lingkungan pemerintah kabupaten itu bersama umat Islam setempat menggelar shalat Istisqa guna memohon hujan di Lapangan Trirenggo, depan Rumah Dinas Bupati Bantul, Jumat pagi.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement