REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Warga Kota Padang saat ini menghadapi dua ancaman sekaligus. Pertama adalah bencana kabut asap. Kedua adalah bencana kekeringan sebagai dampak kemarau.
Pemko Padang melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dalam beberapa pekan terakhir terpaksa turun ke rumah-rumah warga menyalurkan bantuan air bersih. Karena sumber air bersih warga sudah mulai mengering.
“Seperti diketahui, sumber air baku Perumda Air Minum Kota Padang adalah sungai-sungai yang ada di Kota Padang yang saat ini semuanya mengalami penurunan debit akibat kemarau,” kata Direktur Utama Perumda AM Padang Hendra Pebrizal, Sabtu (21/10/2023).
Sebagai bentuk antisipasi, Perumda Air Minum Padang menurut Hendra melakukan pengerukan (normalisasi) sungai di salah satu intake Perumda Air Minum Kota Padang.
Hal ini adalah upaya Perumda Air Minum Kota Padang dalam memastikan dan meminimalisir gangguan pelayanan kepada pelanggan selama musim kemarau.
“Keringnya sungai sebagai sumber air baku, sangat berpengaruh sekali terhadap produksi air yang akan didistribusikan kepada pelanggan dan masyarakat,” ucap Hendra.
Dengan pengerukan ini, Hendra berharap ketersediaan air baku sebagai bahan utama produksi air bersih, tetap terjaga dan pelayanan kepada pelanggan tetap berjalan maksimal.
“Semoga musim kemarau ini segera berakhir, dan hujan segera turun,” kata Hendra menambahkan.
Sementara itu, Wali Kota Padang Hendri Septa, meminta warga yang membutuhkan air bersih dampak kekeringan saat musim kemarau agar melapor melalui call center 112.
Distribusi air bersih akan dilakukan Perumda Air Minum (Perumda AM) dan dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Padang dengan menggunakan mobil tangki.
"Masyarakat di daerah Padang silahkan kontak 112 untuk penyaluran air ke daerahnya masing-masing," kata Hendri.
Ia menambahkan, Perumda AM dan BPBD telah mengirimkan, mendistribusikan air pada daerah-daerah yang membutuhkan, karena kekeringan.
Empat kecamatan yang mendapatkan bantuan air bersih adalah Lubuk Kilangan, Lubuk Begalung, Pauh dan Padang Selatan.
Hendri Septa menambahkan pendistribusian air bersih tersebut akan terus dilakukan, selama masyarakat masih membutuhkan.