REPUBLIKA.CO.ID, YANGON -- Pemimpin oposisi Myanmar Aung San Suu Kyi mengklaim partainya telah memenangkan mayoritas kursi di parlemen. Hal itu diungkapkan Suu Kyi dalam wawancara pertamanya sejak pemilu Myanmar, Ahad (8/11). ‘’Partai saya telah memenangkan mayoritas kursi parlemen,’’ katanya kepada BBC seperti dikutip, Selasa (10/11).
Hasil penghitungan awal memang menunjukkan Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) memenangkan suara. Kendati hasil resmi masih belum diumumkan.
Tidak semua kursi diperuntukan buat sipil. Seperempat dari 664 kursi parlemen diperuntukkan bagi tentara. Karena itu NLD membutuhkan setidaknya dua pertiga kursi jika ingin memperoleh suara mayoritas.
Namun Suu Kyi mengatakan kepada BBC, partainya telah melampaui dan memenangkan sekitar 75 persen dari kursi yang diperebutkan.
Juru bicara NLD, Win Htein menuding komisi pemilihan sengaja menunda mengumumkan hasil pemilu. Sementara itu, pemilihan presiden diperkirakan tidak berlangsung sampai setidaknya Februari. Suu Kyi tidak dapat dipilih karena konstitusi Myanmar menyatakan orang dengan keturunan asing tidak bisa menjabat presiden.
Suu Kyi selalu mengatakan, ia masih akan memimpin negeri ini jika partainya menang. Peraih nobel perdamaian ini telah mengucapkan selamat kepada rakyat Myanmar. Menurutnya, pemilu kali ini adalah yang paling demokratis di negara itu selama 25 tahun terakhir.