Selasa 17 Nov 2015 19:16 WIB

Karena Sakit, Seorang Haji Asal Blitar Baru Pulang dari Tanah Suci

Jamaah haji sakit dirawat di BPHI
Foto: Siwi/Republika
Jamaah haji sakit dirawat di BPHI

REPUBLIKA.CO.ID, BLITAR -- Seorang haji bernama Soenardi Somo Pawiro (65), warga Jalan Kenari, Kota Blitar, Jawa Timur, baru pulang atau lebih telat dari jadwal pemulangan jamaah haji asal kota ini, karena sakit. "Yang bersangkutan langsung lemah setelah menunaikan wukuf. Ia sempat dirawat di RS Mekkah, karena stroke," kata Kepala Seksi Haji Kementerian Agama Kota Blitar Masrur saat dihubungi, Selasa (17/11).

Ia mengemukakan Soenardi cukup lama mendapatkan perawatan di RS Mekkah, bahkan ia harus ditinggal oleh rekan-rekannya karena saat jadwal pemulangan tiba, ternyata yang bersangkutan belum sembuh. Bu Soenardi yang merupakan istri dari yang bersangkutan, lanjut Masrur juga ikut rombongan dan sampai di kota ini pada 6 November 2015.

Namun, keluarga, termasuk istri, segera menyusul ke Jakarta, menemani yang bersangkutan dirawat di rumah sakit wilayah Jakarta. "Setelah dinyatakan lebih baik, ia dipulangkan ke Tanah Air dan dirawat selama lima hari di Jakarta. Setelah kondisinya dinyatakan sudah layak pulang, akhirnya dipulangkan," katanya.

Soenardi, kata dia, dipulangkan dengan naik pesawat dan saat tiba di Blitar langsung dirujuk ke RS Mardi Waluyo, Kota Blitar. Ia ditemani keluarga serta anak-anaknya yang sebelumnya ikut menemani di Jakarta. Sejumlah keluarga di rumah juga langsung menyusul ke rumah sakit guna mengetahui kondisinya.

Masrur juga mengemukakan untuk biaya perawatan sakit selama menunaikan ibadah haji sudah ditanggung pemerintah. Namun, saat tiba di Blitar, biaya menjadi tanggung jawab keluarga, karena sudah diserahkan pada keluarga.

Jumlah haji yang berangkat dari Kota Blitar pada musim haji 2015 adalah 124 orang dengan satu haji di antaranya meninggal dunia yaitu Harsono dan satu lainnya ditinggal karena sakit, yaitu Soenardi. Untuk haji yang meninggal dunia, saat ini keluarga sudah mengurus berbagai adminstrasi untuk keperluan mengambil asuransi.

Dari pihak Arab Saudi pun sudah mengeluarkan surat keterangan kematian, sehingga berkasnya sudah bisa segera diajukan. "Surat sudah diproses keluarga. Kami juga sudah mengambil surat keterangan kematian dari Arab Saudi dan tinggal diproses asuransinya," pungkasnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement