REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) (Persero) akan membentuk unit syariah untuk menarik dana investasi dengan skim syariah. SMI melihat peluang investasi syariah domestik dan internasional masih terbuka.
SVP Kepala Divisi Riset dan Pengembangan Bisnis PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) (Persero) Agus Iman Solihin membenarkan rencana pembentukan unit syariah SMI. Unit ini bertujuan untuk meraih dana-dana dengan skim syariah, domestik dan internasional.
Di Indonesia ada dana haji yang terakumulasi sekitar Rp 70 triliun dan butuh produk syariah untuk investasi. Belum lagi investor syariah yang biasanya membeli sukuk pemerintah (SBSN). ''Sukuk pemerintah kan hampir selalu over subscribe, investor yang tidak tertampung bisa diambil,'' kata Agus.
Demikian juga dengan Bank Pembangunan Islam (IDB) dan Arab Saudi yang berinvestasi ke Indonesia. SMI melihat permintaannya ada, tinggal dibuatkan produk yang sesuai.
Persiapan terus dilakukan dan SMI berharap dalam tujuhq hingga delapan bulan ke depan atau sekitar semester dua 2016 unit syaria ini akan bisa mulai beroperasi. Mereka juga belum akan segera memisahkan unit syariah dari induk perusahaan (spin off).
''Karena menempel ke induk dari sisi sumber dana dan peringkat lebih kuat. Peringkat SMI sudah AA+ untuk pasar lokal dan untuk pasar internasional sama dengan peringkat pemerintah di BB-, masih tetap bagus,'' tutur Agus.