REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peranan pesantren dalam kemerdekaan Indonesia tidak bisa diragukan lagi. Hal tersebut juga diakui dan ditegaskan oleh Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Hidayat Nur Wahid bahwa pesantren dalam sejarah terbentuk untuk cinta pada Indonesia.
"Dari dulu pesantren itu berpihak kepada Indonesia," kata Hidayat setelah acara penandatangan Piagam Wakaf Ponpes Darunnajah Pesanggrahan, Jakarta, Sabtu (28/11).
Politisi Partai Keadilan sejahtera ini menceritakan kisah perjuangan para pemimpin pesantren beserta santri yang melawan penjajah Indonesia. Peranan pesantren begitu kuat dalam merebut kemerdekaan dari tangan penjajah.
"Solusi jihad itu dikeluarkan oleh KH Hasyim Ashari menghadirkan peran pesantren mengalahkan pasukan sekutu," kata Hidayat.
Melalui fakta tersebut, Hidayat menegaskan peranan pesantren tidak dapat dikesampingkan hingga sekarang. Terlebih lagi kaitannya dengan menangkal serangan dari paham-paham radikal.
Pemerintah diminta untuk mulai memperhatikan keberadaan pesantren, terutama untuk menyebarkan paham Islam yang moderat agar berkembang. Dengan menyebarkan paham Islam yang moderat diharapkan akan bisa menangkal radikalisme yang semakin merisukan tidak hanya di Indonesia, tapi juga di dunia.