REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Staf ahli Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) M Nabil Haroen masih menyimpan kata-kata terakhir dari almarhum Slamet Effendy Yusuf yang dibagikan via grup WhatsApp LTN NU.
Dalam kirimannya, Selasa (1/12) pagi, Slamet memajang foto dirinya yang memakai baju seragam GP Ansor. Di sebelah kirinya duduk pimpinan pesantren Al Muttaqien Pancasila Sakti KH Rifai Muslim Imampuro atau yang akrab disapa Mbah Lim. Beliau adalah sosok kiai nyentrik dari Klaten, Jawa Tengah yang meninggal pada 24 Mei 2012 lalu.
Lalu, Slamet menulis: Nostalgia adalah jejak. Mbah Lim telah wafat. Sekalipun jejak adalah fi’il madly yang mabni. Tetapi kerinduan akan sahabat adalah misteri hari ini. Berderet di barisan belakang adalah sahabat yang seolah hilang. Di mana Anda sekarang?
Menilik tulisan tersebut, Nabil pun mengartikan bahwa Mas Slamet, panggilan akrab dari Slamet Effendy ingin kaum muda NU meneladani sosok seperti Mbah Lim.
“Selamat jalan, Mas Slamet. Kami banyak belajar darimu,” ujar Nabil.