REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Asosiasi Bina Haji dan Umrah Nahdlatul Ulama (Asbihu NU) menggelar Muktamar I di Pondok Pesantren Khas Kempek Cirebon Jawa Barat, 5-6 Desember 2015.
Muktamar bertemakan Membangun Kualitas Kelembagaan dan Manajemen Pelayanan Haji dan Umrah yang Profesional sesuai Ajaran Ahlulsunnah Waljamaah ini membahas sejumlah agenda, salah satunya pemilihan pengurus baru.
Wakil Ketua Umum Asbihu NU, Hafidz Taftazani mengatakan, sebuah organisasi dianggap baik apabila pengurusnya mampu menyelesaikan masa tugasnya dengan baik.
Selanjutnya diteruskan dengan pengurus yang baik. "Dengan begitu, hadir sebuah organisasi dengan kaderisasi yang baik," ungkap Kiai Hafidz Taftazani usai pembukaan muktamar, Sabtu (5/12).
Pada muktamar yang dihadiri Wakil Rais NU KH Miftahul Akhyar, para pengurus wilayah dan cabang NU serta ratusan pengurus KBIH dari berbadai daerah di Indonesia, Pimpinan Pondok Pesantren Khas Kempek, KH Musthofa Aqil Siraj digadang menjadi Ketua Umum Asbihu NU masa bakti 2015-2020.
Terkait hal itu, Kiai Hafidz menilai, sesuatu yang baik itu tidak harus direncanakan. "Kalau direncanakan biasanya tidak menjadi baik, yang tidak direncanakan justru karunia Allah. Misalnya Kiai Maruf Amin tidak pernah berencana jadi Rais Aam PBNU nyatanya beliau tiba-tiba dipilih, ini karunia Allah, dan ini sering terjadi di NU," kata dia.