REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) berencana meluncurkan satelitnya sendiri pada Juni 2016. Saat ini secara fisik satelit telah siap 98 persen.
"Kesiapan sudah 98 persen tinggal testing," ungkap Direktur Utama (Dirut) BRI, Asmawi Syam, ketika ditemui dalam acara peluncuran aplikasi SIM online bersama Polri di Senayan, Jakarta, Ahad (6/12).
Ia menjelaskan, satelit nantinya akan diluncurkan dari Guyana, Amerika Latin. BRI juga telah mengirimkan 12 orang ke AS untuk mempelajari sistem pengoperasian satelit.
"Tenaga ahli yang kami kirim masih di-training untuk mengawal sampai peluncuran Juni," jelasnya.
BRI juga memiliki 54 transponden yang nantinya akan otomatis aktif. Tahap uji coba yang saat ini sedang dilakukan akan dilanjutkan sampai 120 hari ke depan.
Untuk mewujudkan satelit ini, BRI menghabiskan dana mencapai 220 juta dolar AS untuk investasi atau senilai Rp 3,045 triliun. Dengan peluncuran satelit ini nantinya, BRI berharap bisa memberikan pelayanan lebih baik, khususnya di daerah terpencil.
"Pelayanan di wilayah ini nantinya akan sama baik dan cepatnya seperti di wilayah yang sudah maju," kata Asmawi.