REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Sebuah kantor pusat advokasi Muslim terkemuka di Washington DC, Amerika Serikat (AS) mendapat ancaman teror menyusul temuan benda mencurigkan di kotak pos mereka. Pusat advokasi Muslim AS ini berada di bawah naungan Council on American Islamic Relations (CAIR).
Seperti dilansir BBC, Kamis (10/12), dua pegawai CAIR sempat dikarantina di dalam gedung. "Sesudah membuka kiriman pos itu, keduanya mengalami sakit kepala dan batuk-batuk, kata direktur pusat advokasi itu," Nihad Awad.
Tes awal memperlihatkan bubuk yang berada dalam kiriman itu tidak berbahaya. Wartawan BBC yang berada di lokasi mengatakan paket itu kini sudah diberikan kepada Biro Investigasi Federal (FBI) untuk penyelidikan lebih jauh.
Seluruh staf pusat kegiatan itu menunggu di luar ruangan selagi petugas melakukan pemeriksaan. Belakangan ini, presiden Barack Obama memperingatkan munculnya semangat anti Muslim menyusul teror yang terjadi di San Bernardino, California.
Pengacara yang bekerja di pusat tersebut memasang status pada laman Facebook-nya, "mengerikan mengalami bentuk kebencian hingga seperti itu. Ini tak akan menghalangi kami dari melanjutkan perlindungan hak sipil dan kebebasan seluruh warga Amerika."
Polisi memasang garis pembatas di daerah tersebut yang berlokasi sekitar 0,7 kilometer dari gedung parlemen Amerika di Capitol Hill.
Baca juga: Ini Delapan Pelecehan Terhadap Muslim AS