REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan penambahan jumlah investor ritel mencapai 1 juta pada 2017 mendatang melalui kampanye "Yuk Nabung Saham".
"Kampanye 'Yuk Nabung Saham' merupakan program jangka panjang yang akan terus dijalankan terus-menerus dan selalu dievaluasi setiap tiga bulanan. Melalui program itu, investor akan kami ajak untuk berinvestasi jangka panjang," ujar Kepala Divisi Pengembangan Investor BEI Irmawati Amran di Jakarta, Selasa (15/12).
Saat ini, menurut dia, banyak pendapat di masyarakat bahwa investasi di pasar modal membutuhkan biaya mahal, berisiko rugi, dan harus ditunggui terus menerus. Kampanye tersebut ditarget bisa mengubah pendapat tersebut.
"Kampanye ini adalah sebuah gerakan untuk men-'shift mindset' masyarakat Indonesia bahwa produk saham maupun reksa dana juga bisa diperlakukan sebagai obyek tabungan, sama seperti menabung di produk-produk perbankan, emas, maupun properti," katanya.
Dalam pelaksanaannya, Irmawati Amran mengemukakan bahwa kampanye "Yuk Nabung Saham" akan didukung oleh perusahaan sekuritas dan manager investasi yang sudah membuat produk, misalnya menggunakan fasilitas auto debet dari rekening tabungan untuk ditransfer bulanan ke rekening saham maupun reksa dana.
Selain itu, kata dia, bisa juga menggunakan fasilitas auto reminder kepada investor untuk mengingatkan penyetoran dana dan permintaan standing instruction. Membuat program tahunan dan memberi insentif di akhir periode program kepada investor yang berpartisipasi dengan disiplin setiap bulannya. "Program-program lainnya sedang disiapkan oleh perusahaan sekuritas maupun manajer investasi," katanya.
Ia mengatakan bahwa program "Yuk Nabung Saham" akan dilakukan secara nasional dan masif, diharapkan jumlah investor ritel domestik dapat tumbuh sehingga turut menjaga stabilitas pasar modal Indonesia.