Jumat 25 Dec 2015 20:04 WIB

Guus Hiddink Tegaskan Dirinya Bukan Juru Selamat buat Chelsea

Rep: Kiki Sakinah/ Red: M Akbar
Pelatih Guus Hiddink.
Foto: Reuters
Pelatih Guus Hiddink.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pelatih baru Chelsea, Guus Hiddink, mengingatkan suporter bahwa penunjukkan dirinya sebagai pelatih bukanlah sebagai juru selamat buat performa The Blues. Ia menegaskan, penampilan klub yang buruk sebelum kedatangannya ke Stamford Bridge tidak mudah untuk diatasi dalam waktu singkat.

"Jika Anda melihat kembali sedikit ke musim lalu, di mana ada keberhasilan besar dalam memenangkan gelar, kemudian tentu Anda melanjutkan ke musim berikutnya dan Anda memiliki target Anda, tujuan Anda adalah sama," kata Hiddink, dilansir dari Four Four Two, Jumat (25/12).

Pelatih berusia 69 tahun ini akan menghadapi Watford saat kembali bertugas pada Sabtu (26/12). Sebelumnya, ia sukses menghantarkan kemenangan bagi The Blues saat mengalahkan Sunderland 3-1 pekan lalu, tidak lama usai Jose Mourinho didepak dari klub.

"Meraih juara lagi, meskipun di Liga Primer itu tidak mudah, itu target utama. Target lain tentu mencapai Liga Champions dan Piala FA," sambungnya.

"Tapi itu tidak mudah untuk memperbaiki karena kadang-kadang setelah juara Anda hendaknya bersantai sedikit sebagai tim dan kemudian Anda mendapatkan panggilan dari manapun pada September. Tapi situasi ini, mereka turun pekan lalu ke satu poin di atas zona degradasi, yang menakutkan bagi semua orang di dalam klub," jelasnya.

"Memang tidak mudah mengatakan 'saya di sini dan besok masalah selesai," tegas Hiddink.

Meski demikian, Hiddink mengatakan dia terkesan dengan apa yang ia lihat dari tim asuhannya saat menghadapi Sunderland. Para pemain menurutnya tampak menikmati permainan.

Pelatih berdarah Belanda ini juga tidak menutup kemungkinan akan prospek The Blues untuk finis di empat besar liga. Meski ia menekankan hal itu sulit, mengingat klub yang membuka Liga Primer musim ini dengan penampilan yang buruk.

"Secara matematis itu mungkin saja, jika Anda dapat meningkatkan peringkat maka itu mungkin, tapi liga ini sangat kuat."

"Ini telah dibuktikan khususnya tahun ini dengan rasa hormat untuk klub papan atas, Leicester, Crystal Palace, Watford, itu menakjubkan dan menyegarkan. Ini berarti semua ti bisa saling membunuh," pungkasnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement