Wakil Rais Aam Nahdathul Ulama Ali Mas'Adi membuka Konferensi Internasional Ulama Thariqah yang diadakan oleh Ulama Mursyid Thariqah Se-Indonesia di Pekalongan, Jawa Tengah, Jumat (15/1).(Republika/Raisan Al Farisi) (FOTO : Republika/Raisan Al Farisi)
Ulama Thariqah asal Syria Syaikh Adnan Al-Afiyuni (tengah) bersama Ulama Thariqah asal Maroko Syaikh Aziz Al-Iddrisi (kanan) saat Konferensi Internasional Ulama Thariqah di Pekalongan, Jawa Tengah, Jumat (15/1).(Republika/Raisan Al Farisi) (FOTO : Republika/Raisan Al Farisi)
Wakil Rais Aam Nahdathul Ulama Ali Mas'Adi (kanan) membungkukan badan kepada Ulama Thariqah mancanegara usai membuka Konferensi Internasional Ulama Thariqah di Pekalongan, Jawa Tengah, Jumat (15/1).(Republika/Raisan Al Farisi) (FOTO : Republika/Raisan Al Farisi)
Ulama Thariqah asal Syria Syaikh Adnan Al-Afiyuni (kiri) memberikan pandangannya saat Konferensi Internasional Ulama Thariqah di Pekalongan, Jawa Tengah, Jumat (15/1).(Republika/Raisan Al Farisi) (FOTO : Republika/Raisan Al Farisi)
Ulama Thariqah asal Maroko Syaikh Aziz Al-Iddrisi (kanan) memberikan pandangannya saat Konferensi Internasional Ulama Thariqah di Pekalongan, Jawa Tengah, Jumat (15/1).(Republika/Raisan Al Farisi) (FOTO : Republika/Raisan Al Farisi)
inline
REPUBLIKA.CO.ID,PEKALONGAN -- Sebanyak 300 ulama thariqah Indonesia dan luar negeri, mengikuti Konferensi Ulama Thariqah Internasional dengan mengabil tema "Bela Negara, Pengertian, dan Urgensinya Dalam Islam" di Pekalongan,Jawa Tengah, Jumat (15/1).
Sejumlah ulama thoriqoh dari luar negeri turut hadir, antara lain, Habib Zaid bin Abdurrahman bin Yahya (Yaman), Syeikh Umar Hadhrah (Sudan), Syeikh Aziz Abidin (Amerika Serikat), Syeikh Mahmud dan Syeikh Omar Dieb (Suriah), Syeikh Aziz Al Kubaiti Al Idrissi (Maroko), serta Habib Abu Bakar Al Adni bin Ali Masyhur (Yaman).
Advertisement