REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Pada Senin (1/2) lalu, diperingati sebagai Hari Hijab Internasional, sebuah peringatan yang dicetuskan Muslimah New York, Nazma Khan. Menginjak tahun keempat diperingatinya Hari Hijab Internasional, tahun ini peringatan solidaritas Muslimah berhijab tersebut terasa lebih spesial.
Hal itu mengingat meningkatnya sentimen anti-Muslim, peringatan hari hijab sedunia itu kini lebih dari sekadar momen solidaritas Muslimah-Muslimah berhijab di penjuru dunia. Di tengah tekanan, wanita-wanita Muslim dengan hijab mereka menyuarakan hijab sebagai identitas mereka.
“Orang-orang bilang hijab adalah simbol tekanan. Namun, adalah tekanan jika kalian tidak membiarkan kami mengenakannya,” ujar seorang Muslimah, Salmah Moussa, dilansir Daily Sabah, dari akun media sosial Hari Hijab Internasional.
Hijab, di tengah isu radikalisme dan mewabahnya Islamofobia, menimbulkan penafsiran-penafsiran baru. Hijab dikenal sebagai perintah berpakaian dari Allah SWT agar wanita menjaga kehormatan mereka dengan berhijab. Namun, ketika Islamofobia merajalela di tanah Barat, hijab mulai dipandang sebagai pemicu munculnya sentimen anti-Muslim, bahkan pada beberapa kasus hijab dipandang sebagai pernyataan politik.
Diskriminasi terhadap Muslimah pengguna hijab terungkap dalam kisah-kisah yang dibagi oleh mereka yang turut berpartisipasi dalam peringatan tersebut. Khan, pencetus peringatan yang dimulai pada 1 Februari 2013 tersebut, merasakan diskriminasi itu sendiri.
“Saya mengalami diskriminasi karena hijab saya, di sekolah menengah, saya diejek ‘Batman’ atau ‘ninja’. Masuk universitas, setelah peristiwa 911, saya dijuluki Usamah Bin Ladin dan disebut sebagai teroris. Itu sangat mengerikan. Saya berpikir satu-satunya cara untuk mengakhiri diskriminasi ini adalah mengajak saudari-saudari saya untuk merasakan pengalaman mengenakan hijab,” cerita Khan.
Melalui gerakan bermoto "Cantik, Percaya Diri, dan Bersemangat", peringatan Hari Hijab Internasional memang mengajak wanita-wanita yang belum memiliki pengalaman berhijab merasakan satu hari kehidupan menjadi pengguna hijab.