REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menanggapi isu pemutusan hubungan kerja (PHK) massal, Ketua BPP HIPMI Bidang Organisasi, Anggawira, mengatakan, HIPMI berencana membuat gerakan satu juta pengusaha.
Menurutnya, hal ini dapat dijadikan momentum bagi para karyawan untuk terjun ke dunia usaha, melalui serangkaian program yang dibuat HIPMI yakni seminar, workshop, yang berguna meningkatkan kemampuan para sumber daya manusia (SDM) di Indonesia.
"HIPMI memandang pengusaha ada tiga faktor, karena kepepet, keturunan, dan by design," ujarnya, Selasa (9/2).
HIPMI, ia katakan, ingin meningkatkan jumlah pengusaha di Indonesia, dan bekerjasama dengan pemerintah mengingat datangnya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
Pakar Digital Marketing yang juga Komisaris PT Indo Menara Digital, Anthony Leong, menilai, PHK dapat menjadi kesempatan emas bagi para karyawan untuk terjun ke dunia usaha.
"Karena 'power of kepepet' ini sangat ampuh untuk membuat orang berkreasi sesuai kapabilitas," ucapnya.
Ia mengharapkan pemuda atau SDM di Indonesia harus meningkatkan soft skill-nya dan juga mengubah mental dari karyawan menjadi pengusaha.
"Jangan hanya bermental karyawan setelah dipecat tidak ada jalan lagi, ini kesempatan bagi karyawan terjun ke dunia usaha," katanya menambahkan.
Ia tidak menampik, untuk terjun ke dunia usaha memang tidak mudah. Namun, para karyawan dapat menggunakan kesempatan emas untuk beralih ke dunia usah dengan memanfaatkan sejumlah program yang dilakukan lembaga-lembaga pengusaha dan juga pemerintah.
"Apalagi adanya pasar bebas, MEA, karyawan atau SDM Indonesian dituntut bagaimana bisa terus bersaing," kata dia.