Rabu 10 Feb 2016 09:04 WIB

Wabah Kolera Afrika Renggut 550 Nyawa

Red: Nur Aini
Penderita penyakit kolera (ilustrasi)
Foto: EPA/Orlando Barria
Penderita penyakit kolera (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,NAIROBI -- Badan Kemanusiaan PBB melaporkan wabah kolera telah merenggut lebih dari 550 nyawa dan mengakibatkan lebih dari 42 ribu kasus yang dilaporkan sejak Januari 2016 di Afrika Selatan dan Timur, Selasa (9/2).

Kantor PBB bagi Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) Afrika Timur menyatakan wabah kolera di wilayah tersebut selama satu tahun belakangan muncul kembali dan kemampuannya untuk menyerang daerah geografis yang sangat luas menguat.

"Hingga 21 Januari, lebih dari 42 ribu kasus kolera dan lebih dari 550 kematian yang berkatian dengan penyakit tersebut telah dilaporkan di wilayah itu," kata OCHA, sebagaimana dikutip Xinhua. Lembaga tersebut menyatakan penyakit yang bisa dicegah itu menyerang Ethiopia, Kenya, Malawi, Mozambik, Sudan Selatan, Tanzania, Uganda, dan Zimbabwe.

OCHA menyatakan di dalam laporan terkininya bahwa situasi di Tanzania sangat memprihatinkan. Penyakit tersebut telah menyebar di 21 dari 30 wilayah di negeri itu, termasuk Kepulauan Pemba dan Unguja di Zanzibar sejak awal wabah tersebut menyebar pada Mei 2015.

Secara umum bakteri kolera menyebar di berbagai tempat dengan kondisi kesehatan buruk, tempat orang tidak menggunakan kakus untuk membuang hajat, atau tidak mencuci tangan mereka dengan sabun atau abu setelah buang air besar. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), penyebab utama kolera adalah kurangnya air bersih dan instalasi serta kondisi kebersihan yang tidak memadai.

WHO menyatakan organisasi kesehatan dunia tersebut juga telah meningkatkan dukungan negara bagi penanggulangan wabah kolera di Malawi dan Mozambik. Pertemuan lintas perbatasan difasilitasi di seluruh kedua negara itu dengan tujuan menyepakati pendekatan bersama guna mencegah wabah kolera menyebar lebih jauh lagi.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement