Selasa 23 Feb 2016 09:57 WIB

IMF Yakin Negara Teluk Bisa Sesuaikan Kebijakan Fiskal

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Nidia Zuraya
Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde.

REPUBLIKA.CO.ID, ABU DHABI--Dana Moneter Internasional (IMF) yakin negara-negara anggota Dewan Kerjasama Teluk (GCC) bisa menyesuaikan kebijakan fiskalnya saat harga minyak tengah rendah.

Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde mengatakan, eksportir minyak akan mengurangi belanja negara dan meningkatkan pendapatan. Tapi mereka juga harus menunjukkan kemampuan adaptasi seperti masa lampau.

''Harga minyak sudah jatuh lebih dari dua pertiga dari harga tertingginya. Namun akibat pasokan dan permintaan yang tidak seimbang, harga minyak masih akan rendah,'' kata Lagarde seperti dikutip Reuters, Senin (22/2).

Lagarde memprediksi kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara secara umum sudah kehilangan lebih dari 340 miliar dolar AS tahun lalu akibat rendahnya harga minyak. ''Dengan guncangan eksternal, para pengekspor minyak harus mengurangi belanja dan meningkatkan pendapatan,'' ungkap Lagarde.

Mayoritas negara anggota GCC saat ini ada di posisi dimana mereka bisa memacu aneka penyesuaian dalam beberapa tahun ke depan. Meskipun ini akan berdampak pada pertumbuhan. Lagarde tidak menyebut mana dari enam negara GCC yang tidak dalam posisi tersebut.

Seiring turunnya harga minyak, IMF terus memberikan pandangannya kepada pemerintah negara-negara anggota GCC untuk mereformasi keuangan mereka. Rekomendasi IMF juga mempertimbangkan aspek politik yang membuat keputusan jadi sulit dan dapat menurunkan standar hidup masyarakat di sana.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement