Kamis 25 Feb 2016 17:20 WIB

Jika Pembekuan PSSI Dicabut, Tim Transisi Ikut Dibubarkan

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Israr Itah
Gatot S Dewa Broto
Foto: REPUBLIKA/Israr Itah
Gatot S Dewa Broto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Transisi Reformasi PSSI bakal dibubarkan. Itu menyusul rencana Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi yang akan membatalkan SK Pembekuan PSSI, Rabu (24/2).

Sikap mengalah Kemenpora terhadap PSSI kali ini menyikapi perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar babak kemelut sepak bola di Tanah Air tutup buku.

Juru Bicara Kemenpora Gatot Dewa Broto menerangkan, rencana pencabutan SK Pembekuan PSSI bakal dikaji mulai malam ini. Paling lambat, kata dia, keputusan untuk menganulir SK pembekuan tersebut akan keluar selambatnya 2 x 24 jam. Lantas, bagaimana nasib Tim Transisi?

Gatot menegaskan, tim bentukan Menpora Imam sebagai pengganti kepengurusan PSSI itu bakal diberhentikan. Kata dia, itu mengacu dalam SK Pembekuan PSSI yang menerangkan fungsi Tim Transisi sebagai pengganti PSSI selama pembekuan diberlakukan.

"Jika pencabutan SK pembekuan itu dilakukan, otomatis Tim Transisi juga akan dinyatakan berhenti," ujar Gatot.

Presiden Jokowi dan Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla memanggil Menpora Imam bersama Ketua Komite Ad Hoc PSSI, Rabu (24/2).

Pertemuan yang berlangsung selama kurang dari 40 menit di Istana Negara itu menghasilkan satu keputusan penting terkait dengan kisruh sepak bola nasional yang sudah berlangsung hampir satu tahun.

Keputusan tersebut, yaitu Presiden Jokowi memerintahkan agar Menpora Imam membatalkan SK Pembekuan PSSI. Perintah itu harus segera dilakukan selambatnya sebelum Kongres FIFA berlangsung pada Sabtu (27/2).

Keputusan untuk pencabutan SK Pembekuan PSSI itu bakal dibawa Komite Ad Hoc ke Kongres FIFA agar sanksi internasional terhadap sepak bola Indonesia dicabut.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement