REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Kesebelasan Arema Cronus memastikan langkah menuju babak enam besar Piala Gubernur Kalimantan Timur (PGK) 2016, setelah berhasil mengalahkan Persela Lamongan dengan skor 3-1 (0-1) pada pertandingan di Stadion Segiri, Samarinda, Jumat (4/3).
Pada pertandingan yang sangat menentukan untuk memperebutkan tiket di Grup A tersebut, tim Singo Edan sempat tertinggal gol duluan melalui penyerang Persela, Herman Dzumafo, meski tim Persela harus tampil dengan sepuluh pemain.
Penyerang asal Kamerun tersebut, mampu mengecoh dua pemain belakang Arema Ryuji Utomo dan Hamka Hamzah, dan kemudian mencetak gol pada menit 40, meski tendangannya sempat membentur tiang gawang.
Laskar Joko Tingkir harus bermain dengan sepuluh orang, setelah Victor Pae mendapat ganjaran kartu merah pada menit 25, karena melakukan pemukulan kepada wasit.
Keunggulan jumlah pemain masih belum bisa dimaksimalkan oleh anak asuh Milomir Seslija, meski tim Singo Edan cukup mendominasi jalannya pertandingan di babak pertama.
Cristian Gonzales yang menjadi andalan barisan depan Arema, untuk kedua kalinya gagal memaksimalkan peluang emas, meski sudah tinggal berhadapan dengan penjaga gawang Persela Choirul Hura.
Memasuki babak kedua, para pemain Arema tampil lebih agresif dan cukup variatif dalam menciptakan peluang, masuknya Ferry Aman Saragih dan Anthoni Putro Nugroho, makin menambah daya gedor Arema dalam membongkar ketatnya barisan pertahanan Persela.
Esteban Viscara akhirnya bisa menyamakan skor 1-1 pada menit 53, melalui tendangan keras di dalam kotak penalti, memanfaatkan umpan sodoran Lopicic.
Gol balasan tim Singo Edan ini, makin melecutkan semangat para pemain Arema untuk membalikan keadaan.
Satu menit kemudian Feri Usman Saragih nyaris menambah gol Arema, sayangnya tendangan pemain yang baru masuk pada babak kedua itu masih mengenai mistar gawang.
Tim Singo Edan, baru bisa membalikan keadaan pada menit 66 melalui pemain belakang, Hamka Hamzah.
Kapten tim Arema Cronus itu mampu mengecoh kiper Persela Khoirul Huda, melalui sundulan kepala memanfaatkan umpan sepak pojok.
Unggul satu gol, membuat tim Singo Edan, sedikit menurunkan tempo serangan, dan bermain lebih sabar sembari menunggu para pemain Persela yang menumpuk di lini bertahan, untuk keluar dari pertahanannya.
Sebaliknya, anak asuh Stefan Hannson, yang sudah terkuras staminanya sejak babak pertama karena kehilangan satu pemain, tak berani melakukan serangan balik, meski kondisinya sudah berbalik. Justru tim Singo Edan bisa menjauhkan keunggulan menjadi 3-1 pada menit 75' melalui Lopicic.
Tertinggal 3-1, memaksa Laskar Joko Tingkir berani bermain menyerang dalam sepuluh menit terakhir babak kedua, namun ketatnya barisan pertahanan tim Arema, membuat skor tidak berubah hingga peluit dibunyikan.
Tambahan tiga poin itu mengenapi poin Arema menjadi enam, dan memastikan tim Singo Edan menjadi salah satu wakil dari Grup A untuk melangkah ke babak enam besar, sementara nasib tim Persela yang mengantongi nilai empat, masih harus menungu hasil pertandingan antara PBFC menghadapi Gresik United.