Jumat 04 Mar 2016 19:55 WIB

Menteri Pertanian Dukung Program Penggemukan Sapi

Sapi
Foto: Republika/Prayogi
Sapi

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mendukung program penggemukan sapi di Jawa Timur sebagai wujud ketahanan pangan melalui stok aman daging dan kepentingan nasional.

"Saya sudah berbicara dengan Gubernur Jatim Soekarwo terkait hal itu dan sangat kami dukung. Setelah ini pasti ditindaklanjuti," ujarnya kepada wartawan di Surabaya, Jumat (4/3).

Ia bahkan mengaku diperintahkan khusus Presiden RI Joko Widodo menemui Gubernur Jatim Soekarwo untuk segera merealisasikan terobosan Pemprov Jatim tersebut.

Sebagai tahapan awal, kata dia, Pemerintah Pusat siap mendatangkan sapi sebanyak 500 ribu ekor untuk mendukung program itu.

"Pemerintah pusat sudah beri izin untuk menggunakan dana kredit usaha rakyat, dan tinggal dibicarakan soal bunga yang pantas agar tak terlalu membebani," ucapnya.

Amran menjelaskan, kebutuhan daging nasional tahun ini diperkirakan mencapai 675 ribu ton per tahun atau setara 3,6 juta ekor sapi.

Hanya, kemampuan produksi dalam negeri hanya 442 ribu ton per tahun, sedangkan sisanya 233 ribu ton atau setara dengan 1,3 juta ekor sapi dipenuhi dari impor.

"Kebutuhan daging nasional 36 persen dipenuhi dari impor berupa sapi bakalan sekitar 720 ribu dan 'feedlot' atau daging beku yang setara 680 ribu ekor sapi," paparnya.

Sementara itu, Gubernur Jatim Soekarwo mengatakan jika program penggemukan sapi terealisasi maka hampir 55 persen kebutuhan daging nasional akan dikirim Jatim dan persoalan daging nasional bakal teratasi.

"Kami harapkan 500 ribu ekor sapi yang akan didatangkan Pemerintah Pusat itu, 30 persennya berupa sapi untuk indukan dan 70 persen untuk penggemukan," tuturnya.

Pakde Karwo, sapaan akrabnya, menjelaskan bahwa rencana penggemukan sapi ada dua macam, yakni sebanyak 1,3 juta ekor dengan asumsi kebutuhan daging per tahun per kapita mencapai 2,61 kilogram membutuhkan anggaran sebanyak Rp24 triliun.

Kedua, lanjut dia, sekitar 950 ribu ekor dengan asumsi kebutuhan daging pertahun per kapita mencapai 2,2 kilogram membutuhkan anggaran sekitar Rp15-16 triliun.

"Tapi Pemerintah Pusat akhirnya menggunakan pedoman 2,2 kilogram per tahun per kapita sehingga kalau disetarakan sapi antara 900-950 ribu ekor," tambahnya.

Menurut dia, masyarakat Indonesia ketika makan daging takut berpenyakit sehingga tingkat konsumsi per kapita per tahun tidak seberapa dibanding Negara lainnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement