Sabtu 05 Mar 2016 16:36 WIB

Tata Cara Shalat Gerhana yang Diajarkan Rasulullah saw

Shalat gerhana (ilustrasi)
Foto: salmanitb.com
Shalat gerhana (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PAMENGKASAN -- Dosen Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pamekasan, Jawa Timur Achmad Mulyadi menjelaskan, shalat gerhana dianjurkan karena pernah dilakukan Rasulullah saw. Karena itu, ia mengajak umat Islam menunai shalat kusuf (shalat gerhana matahari) pada 9 Maret 2016.

"Shalat gerhana ini merupakan syariah dan pernah dilaksanakan oleh Nabi Muhammad semasa beliau masih hidup pada tahun ke-10 Hijriah," katanya di Pamekasan, Sabtu (5/3).

Dosen Ilmu Falak ini menjelaskan, shalat gerhana yang dilaksanakan Nabi Muhammad saw sebagaimana dijelaskan dalam beberapa hadis adalah dengan dua rakaat dengan empat kali rukuk dan empat kali sujud. Pelaksanaan shalat dikaitkan dengan kegiatan rukyat (atau melihat secara langsung peristiwa gerhana), bukan dengan perhitungan saja (hisab).

Menurut Achmad Mulyadi, untuk daerah Madura dan sekitarnya, gerhana matahari pada 9 Maret 2016 itu akan berlangsung mulai pukul 06.21 WIB hingga 08.39 WIB.

"Oleh karenanya itu, mari kita laksanakan shalat, sembari menikmati peristiwa indah dan jarang terjadi ini," ajak dosen Fakultas Syariah STAIN Pamekasan itu.

Mulyadi menjelaskan, berdasarkan ilmu astronomi, lama gerhana matahari total di Indonesia antara 1,5 hingga tiga menit.

Gerhana terlama, akan terjadi di satu titik diatas Samudera Fasifik, yakni di utara Papua Nugini, yakni hingga empat menit sembilan detik.

"Di Indonesia ini ada 12 provinsi yang akan terjadi gerhana," kata Achmad Mulyadi menjelaskan.

Antara lain Sumatra Barat, Bengkulu, Jambi, Sumatra Selatan, Bangka Belitung, dan semua provinsi di Kalimantan, kecuali Kalimantan Utara.

(Baca Juga: Kenapa Shalat Gerhana Sangat Dianjurkan?)

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement