Ahad 27 Mar 2016 16:00 WIB

Harga BBM Akan Diturunkan, Pemerintah Diminta Transparan

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Indira Rezkisari
 Aktivitas pengisian bahan bakar minyak ke dalam tangki minyak di Depo Pertamina Plumpang, Jakarta, Senin (30/3).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Aktivitas pengisian bahan bakar minyak ke dalam tangki minyak di Depo Pertamina Plumpang, Jakarta, Senin (30/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah akan segera menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) per 1 April 2016. Rencananya penurunan ini tidak akan lebih dari Rp 1.000.

Pengamat Energi Marwan Batubara mengatakan, pemerintah sebenarnya bisa saja menurunkan harga BBM lebih dari Rp 1.000. Sebab penurunan harga minyak dunia yang cukup drastis mampu membuat harga BBM juga turun dalam jumlah besar.

Meski demikian, Marwan menilai sikap pemerintah untuk tidak menurunkan harga BBM terlalu banyak telah sesuai. Hal ini merujuk pada harga minyak dunia yang mulai memperlihatkan adanya kenaikan. Untuk itu, pemerintah diharap bisa lebih terbuka mengenai alasan penurunan harga BBM yang tidak besar ini.

"Penurunan harga ini harus diiringi dengan tranparansi kepada masyarakat. Jadi mereka juga tahu kenapa harga BBM tidak turun banyak seperti harga minyak dunia," ujar Marwan, Ahad (27/3).

Marwan menilai, pemerintah yang ingin menahan dana cadangan dalam penurunan harga minyak dunia, sebagai dana stabilitas juga harus diketahui masyarakat luas. ‎Sehingga masyarakat lebih paham alasan pemerintah menyimpan dana tersebut sebagai persiapan kenaikan harga minyak dunia yang sulit diprediksi.

‎Di sisi lain, dengan penurunan ini pemerintah harus bisa menekan harga barang dan jasa yang selama ini ikut melonjak dengan kenaikan BBM. Dengan penurunan harga ini, barulah masyarakat bisa merasakan dengan jelas dampak dari penurunan BBM tersebut.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement