REPUBLIKA.CO.ID, SUBANG -- PLN segera membangun pembangkit listrik tenaga mesin dan gas (PLTMG) berkapasitas 25 megawatt di Nias. Pembangkit yang didirikan di Gunung Sitoli ini diperkirakan mulai beroperasi Agustus 2016.
Direksi Bisnis Regional Sumatra PLN Amir Rosidin mengatakan mesin pembangkit yang dibeli dari General Electric itu sudah sampai Singapura. Pembangkit dibangun untuk menutup kebutuhan listrik di Pulau Nias, Sumatra Utara, yang setiap hari mencapai 24 MW. "Investasinya 750 dolar AS per KwH," ujar Amir saat gathering PLN bersama wartawan di Subang, Sabtu (9/4) malam.
Tak berhenti sampai di situ, PLN juga berniat membangun jaringan transmisi listrik yang menghubungkan Nias Utara dengan Nias Selatan. Jaraknya sekitar 120 kilometer. "Tahun depan, kita bangun lagi PLTMG berkapasitas 25 MW di Nias," kata Amir.
Total, kelak akan terdapat dua PLTMG di Nias dengan keseluruhan kapasitas mencapai 50 MW. Tambahan pasokan listrik akan digunakan sebagai reserved margin dan mengantisipasi pertumbuhan permintaan. Rencananya di Nias akan dibangun sejumlah hotel untuk mendukung pengembangan industri pariwisata di sana.
Saat ini seluruh pasokan listrik di Nias bersumber dari mesin genset. Sejak 1 April lalu hampir di seluruh Nias mengalami pemadaman listrik akibat kekurangan pasokan setrum. Dari kebutuhan harian 24 MW, sampai sabtu lalu hanya tersedia pasokan 8,6 MW.
Kelemahan mesin genset, Amir mengatakan, tidak bisa dioperasikan 24 jam. Maksimal, genset dioperasikan delapan jam agar mesin itu tidak mudah terbakar. Di saat krisis pasokan sekarang, genset hanya dinyalakan pada pagi dan malam. Siang hari genset diistirahatkan.
Karena itulah, PLN melalui anak perusahaannya, berinisiatif membangun dua PLTMG itu.