REPUBLIKA.CO.ID,JEDDAH -- Komisi 8 DPR melakukan kunjungan kerja ke Arab Saudi. Hasilnya, persiapan haji 2016 dilaporkan belum memuaskan dari seharusnya.
Wakil Ketua Komisi 8 DPR RI Sodik Mudjahid mengatakan setidaknya kelemahan persiapan ada di perlindungan dan keamanan jemaah, serta rekrutasi katering jemaah di Makkah dan Madinah. Selain itu, ia menyoroti kesiapan bus antar kota berusia muda, serta sistem antar jemput jemaah dari masjid ke pemondokan.
"Terakhir, negosiasi dengan pihak muasasah yang mengajukan kenaikan biaya Arofah Muzdalifah Mina sebesar 300 persen," kata Sodik, Ahad (10/4).
Ia menekankan kelemahan persiapan itu tercatat masih belum terselesaikan, hingga kunjungan kerja yang dilakukan Komisi 8 pada April 2016. Selain itu, Sodik mengungkapkan yang paling mengkhawatirkan adalah sosialisasi medan haji, kepada calon jamaah haji dan petugas haji Indonesia.
Kekhawatiran ini, lanjut Sodik, mengingat pola manasik haji untuk calon jamaah haji Indonesia yang tidak ada perubahan. sebatas penjelasan pola ibadah saja. Terlebih, pola diklat petugas selama ini terkesan asal, dan sebatas formalitas dibanding dengan beban tugas yang berat.
"Kami sudah berulang kali minta Kementerian Agama merubah materi dan pola manasik, tapi sampai tahun ini belum ada perbaikan sama sekali," ujar Sodik.