Kamis 28 Apr 2016 20:26 WIB

FIFA Minta SK Pembekuan PSSI Segera Dicabut

Rep: Ali Mansur/ Red: Yudha Manggala P Putra
FIFA
Foto: EPA/STEFFEN SCHMIDT
FIFA

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertemuan antara Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Erick Thohir selaku perwakilan pemerintah Indonesia, Ketua Komite Ad-Hoc Reformasi PSSI Agum Gumelar dengan presiden FIFA Gianni Infantino membuahkan hasil.

Induk organisasi sepak bola dunia itu meminta agar Surat Keputusan (SK) Pembekuan PSSI segera dicabut lebih dulu. Kemudian FIFA juga tidak keberatan diadakannya Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI dengan syarat harus sesuai dengan statuta PSSI. 

Hal ini diketahui dari surat FIFA kepada Menteri Sekertaris Negara Pratikno dan ditembuskan juga kepada PSSI, tertanggal 26 April 2016.

Dalam surat itu, FIFA mempertanyakan putusan Mahkamah Agung (MA) terkait SK Pembekuan PSSI pada 7 Maret lalu. Kemudian setelah pemerintah mentaati keputusan itu, FIFA akan menindaklanjuti dengan langkah-langkah untuk mencabut suspend kepada persepakbolaan Indonesia.

Selanjutnya, surat yang ditandatangani petugas pelaksana Sekretaris Jenderal FIFA Markus Kattner itu juga isinya sedikit menyinggung KLB. Di antaranya FIFA tidak melarang adanya KLB PSSI untuk memilih ketua baru. Namun KLB harus dilakukan sesuai dengan statuta PSSI. Salah satunya adanya permintaan dari dua per tiga pemegang hak suara PSSI atau 50+1 anggota PSSI menginginkan KLB.

Namun FIFA manggarisbawahi penyelenggaraan KLB harus dilakukan oleh Komite Independen yang dibentuk oleh AFC dan FIFA. Kemudian FIFA juga tetap akan membawa kasus suspend persepakbolaan Indonesia ke Kongres Tahunan di Meksiko pada 13 Mei.

Klasemen Liga 1 Musim 2024
Pos Team Main Menang Seri Kalah Gol -/+ Poin
1 Persebaya Surabaya Persebaya Surabaya 11 7 3 1 11 5 24
2 Persib Bandung Persib Bandung 11 6 5 0 19 11 23
3 Pusamania Borneo Pusamania Borneo 11 6 3 2 16 9 21
4 Persija Persija 12 6 3 3 18 7 21
5 Bali United Bali United 11 6 2 3 16 7 20
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement