REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertemuan antara Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Erick Thohir selaku perwakilan pemerintah Indonesia, Ketua Komite Ad-Hoc Reformasi PSSI Agum Gumelar dengan presiden FIFA Gianni Infantino membuahkan hasil.
Induk organisasi sepak bola dunia itu meminta agar Surat Keputusan (SK) Pembekuan PSSI segera dicabut lebih dulu. Kemudian FIFA juga tidak keberatan diadakannya Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI dengan syarat harus sesuai dengan statuta PSSI.
Hal ini diketahui dari surat FIFA kepada Menteri Sekertaris Negara Pratikno dan ditembuskan juga kepada PSSI, tertanggal 26 April 2016.
Dalam surat itu, FIFA mempertanyakan putusan Mahkamah Agung (MA) terkait SK Pembekuan PSSI pada 7 Maret lalu. Kemudian setelah pemerintah mentaati keputusan itu, FIFA akan menindaklanjuti dengan langkah-langkah untuk mencabut suspend kepada persepakbolaan Indonesia.
Selanjutnya, surat yang ditandatangani petugas pelaksana Sekretaris Jenderal FIFA Markus Kattner itu juga isinya sedikit menyinggung KLB. Di antaranya FIFA tidak melarang adanya KLB PSSI untuk memilih ketua baru. Namun KLB harus dilakukan sesuai dengan statuta PSSI. Salah satunya adanya permintaan dari dua per tiga pemegang hak suara PSSI atau 50+1 anggota PSSI menginginkan KLB.
Namun FIFA manggarisbawahi penyelenggaraan KLB harus dilakukan oleh Komite Independen yang dibentuk oleh AFC dan FIFA. Kemudian FIFA juga tetap akan membawa kasus suspend persepakbolaan Indonesia ke Kongres Tahunan di Meksiko pada 13 Mei.