Senin 02 May 2016 13:31 WIB

PLTU Ketapang Beroperasi, PLN Bisa Irit Rp 92 Miliar

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Nur Aini
Logo PLN
Foto: pln.co.id
Logo PLN

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT PLN (persero) memasang target beroperasinya Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Ketapang berkapasitas 2x10 Megawatt (MW) bisa berjalan pada awal Mei ini. Langkah ini sekaligus menjadi salah satu upaya efisiensi yang dilakukan PT PLN (Persero), termasuk dengan mempercepat pembangunan pembangkit dari energi baru terbarukan serta pembangkit listrik tenaga uap.

PLTU Ketapang, Kalimantan Barat ini telah berhasil sinkron ke sistem Ketapang dan siap memasuki tahapan tes selanjutnya yaitu reliability run pada pertengahan Mei ini.

Manajer Senior Humas PLN Agung Murdifi menjelaskan, salah satu unit pembangkit ini diperkirakan akan beroperasi memasok listrik ke pelanggan pada akhir Mei mendatang. Sedangkan mesin lainnya akan siap beroperasi pada Agustus 2016. Tambahan pasokan daya tersebut akan menggantikan Pusat Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Sukaharja yang saat ini memasok pelanggan di Kabupaten Ketapang dan Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat.

"Dengan beroperasinya PLTU ini, maka PLN mampu melakukan efisiensi Biaya Pokok Produksi (BPP) listrik. Apabila PLTU Ketapang beroperasi penuh selama satu tahun, PLN mampu menghemat BPP mencapai Rp 92 miliar selama setahun, ini adalah bentuk efisiensi yang kami lakukan," ujar Senior Agung, di Jakarta, Senin (2/5).

PLN mencatat, dari jumlah total pelanggan di Wilayah Kalimantan Barat yakni 932.869 Pelanggan, PLN Area Ketapang menyumbang 10 persen pelanggan atau mencapai 94.564 pelanggan. Sedangkan daya mampu sistem di Ketapang saat ini adalah 26 MW dengan beban puncak 31 MW.

"Untuk itu, kehadiran PLTU Ketapang ini akan menutupi defisit sistem isolated ketapang dan sekitarnya," ujar Agung.

Selain itu, demi memperkuat kelistrikan di Kalimantan, PLN juga telah merencanakan sejumlah pembangunan sejumlah pembangkit, transmisi dan gardu induk hingga 2024. Selain PLTU Ketapang, Agung mengatakan, tahun ini PLN juga menargetkan untuk merampungkan pembangunan PLTU Sintang (3x7MW), PLTG/MG MPP Kalbar (100MW), PLTU Parit Baru FTP1 (2x50MW), serta PLTU Pantai Kurakura (2x27,5 MW),

"Pembangunan infratruktur kelistrikan di Kalimantan pastinya akan memerlukan waktu, namun kami akan berusaha untuk mempercepat pengerjaannya, kami juga mohon dukungan dan bantuan dari stakeholder terkait serta pemda setempat dalam rangka proses percepatan ini," ujar Agung.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement