Aktivis membentangkan poster saat melakukan aksi gerakan Save Our Sister (SOS) di depan Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (11/5). (Republika/Rakhmawaty La'lang) (FOTO : Republika/Rakhmawaty La'lang)
Aktivis membentangkan poster saat melakukan aksi gerakan Save Our Sister (SOS) di depan Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (11/5). (Republika/Rakhmawaty La'lang) (FOTO : Republika/Rakhmawaty La'lang)
Aktivis membentangkan poster saat melakukan aksi gerakan Save Our Sister (SOS) di depan Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (11/5). (Republika/Rakhmawaty La'lang) (FOTO : Republika/Rakhmawaty La'lang)
Aktivis membentangkan poster saat melakukan aksi gerakan Save Our Sister (SOS) di depan Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (11/5). (Republika/Rakhmawaty La'lang) (FOTO : Republika/Rakhmawaty La'lang)
Aktivis membentangkan poster saat melakukan aksi gerakan Save Our Sister (SOS) di depan Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (11/5). (Republika/Rakhmawaty La'lang) (FOTO : Republika/Rakhmawaty La'lang)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah aktivis membentangkan poster saat melakukan aksi gerakan Save Our Sister (SOS) di depan Kompleks Parlemen, Senayan, Rabu (11/5).
Aksi tersebut sebagai bentuk solidaritas atas sejumlah kasus pelecahan serta kekerasan seksual yang terjadi termasuk kasus perkosaan massal (gang rape) dan pembunuhan yang dialami oleh YY (14) di Bengkulu.
Advertisement