REPUBLIKA.CO.ID, OTTAWA -- Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau meminta maaf di parlemen pada Rabu (18/5) setelah ia dituduh menyikut dada legislator dan berteriak kepada pemimpin oposisi. Ia pun menyatakan permintaan maafnya kepada parlemen atas sikapnya tersebut.
Insiden itu merupakan ledakan tak biasa di parlemen Kanada yang umumnya tenang. Ini juga kali pertama Trudeau tampak hilang kontrol.
Rekaman CBC menunjukkan pemimpin Liberal itu bergegas menyeberang ke oposisi selama pemungutan suara prosedural untuk meminta legislator segera melakukan pemungutan suara. Ia merasa anggota parlemen sedang menghambat proses.
Seorang anggota parlemen New Democratic Party (NDP) mengatakan, Trudeau menyikut dadanya selama perkelahian tersebut. Trudeau juga sempat beradu argumen dengan pemimpin NDP Tom Mulcair.
"Saya akui saya terlibat kontak fisik dengan sejumlah anggota seperti mendorong lengan saya (ke legislator Konservatif), termasuk seseorang di belakang saya yang tak terlihat. Saya benar-benar meminta maaf," kata Trudeau setelah insiden itu. Menurut dia, sekarang ia paham, adu fisik di parlemen merupakan tindakan yang tak dapat diterima.