Ahad 05 Jun 2016 21:22 WIB

Masuki Ramadhan, Transaksi Pinjam Meminjam Antarbank akan Meningkat

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: M.Iqbal
Direktur Utama Bank Mandiri, Kartika Wirjoatmodjo (kedua kiri) bersama jajaran direksi menyampaikan paparan kinerja triwulan I-2016 Bank Mandiri di Plaza Mandiri, Jakarta, Senin (16/5). (Republika / Agung Supriyanto )
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Direktur Utama Bank Mandiri, Kartika Wirjoatmodjo (kedua kiri) bersama jajaran direksi menyampaikan paparan kinerja triwulan I-2016 Bank Mandiri di Plaza Mandiri, Jakarta, Senin (16/5). (Republika / Agung Supriyanto )

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Kartika Wirjoatmodjo meyakini transaksi pinjam meminjam likuiditas antarbank akan meningkat memasuki bulan suci Ramadhan. Menurutnya, transaksi tersebut merupakan transaksi yang bersifat musiman.

Dengan demikian, pada musim-musim tertentu, bank-bank yang kekurangan likuiditas akan mencari pinjaman likuiditas dari bank lain. “Kalau hari-hari biasa sih tidak terlalu besar. Nanti mungkin minggu kedua puasa mulai banyak,” ujar Tiko, sapaan akrab Kartika, kepada Republika, beberapa waktu lalu.

Tiko menjelaskan, transaksi reverse repurchase agreement (reverse repo) antarbank maupun pasar uang antarbank (PUAB) di Bank Mandiri belum terlalu besar. Sebab, kebanyakan bank melakukan transaksi repo ke bank sentral.

Kendati begitu, transaksi PUAB masih cukup besar dibandingkan reverse repo. Corporate Secretary Bank Mandiri Rohan Hafas menambahkan, saat ini lebih banyak bank yang melakukan transaksi PUAB dibandingkan dengan repo.

Hal ini karena beberapa hal seperti administrasi transaksi yang lebih sederhana, tidak memerlukan adanya perjanjian General Master Repurchase Agreement (GMRA), dan tidak memerlukan adanya surat berharga sebagai agunan transaksi.

“Bank Mandiri merupakan pioneer GMRA Indonesia Annex sehingga kami cukup aktif melakukan transaksi repo dan reverse repo dengan interbank,” kata Rohan. Untuk itu, lanjut Rohan, Bank Mandiri bersama Bank Indonesia (BI) secara aktif terus melakukan sosialisasi kepada bank-bank agar semakin terbiasa melakukan transaksi repo.

Data BI menyebutkan saat ini rata-rata harian transaksi repo berada pada kisaran Rp 1 triliun. Bank Mandiri, menurut Rohan, menjadi salah satu pemain utama dalam pencapaian nilai tersebut.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement