REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi menjalankan shalat tarawih keliling dengan membawa gerobak mi ayam. Mi ayam ia bawa melalui gerobak untuk disantap bersama masyarakat.
"Setelah shalat tarawih, masyarakat semua bisa menikmati makanan mi ayam yang kita sajikan di halaman masjid," katanya di Purwakarta, Rabu (8/6).
Ia mengaku sengaja membawa gerobak mi ayam dalam menjalankan kegiatan shalat tarawih keliling ke kampung-kampung pada bulan suci Ramadhan kali ini. Bupati mengaku tidak membuat shalat tarawih keliling sebagai kegiatan yang formal dan penuh dengan peraturan protokoler. Itu dilakukan secara santai sambil berkunjung ke kampung-kampung sekitar Purwakarta.
"Berkunjung ke desa itu lebih enak mendadak. Sambil 'ngabuburit' menunggu buka puasa, kita sudah ada di desa. Kemudian shalat tarawih, dan usai shalat tarawih, masyarakat semua bisa menikmati makanan mi ayam yang kita sajikan di halaman masjid," kata dia.
Hal tersebut dilakukan untuk menarik minat masyarakat dalam menjalankan ibadah shalat tarawih hingga selesai. Jadi mereka yang bisa menikmati mi ayam yang dibawa itu ialah mereka yang menjalankan shalat tarawih sejak rakaat pertama sampai terakhir.
"Mi ayam itu boleh dinikmati, dengan syarat, tarawihnya harus sampai selesai, 23 Rakaat dengan shalat witir dan doa. Baru boleh dapat satu kotak mi ayam," kata Dedi.
Ia menilai cara itu efektif agar masjid agar dipadati jamaah shalat tarawih, terutama anak-anak. Melalui cara itu juga, aparat desa tidak perlu menyediakan konsumsi untuk dirinya saat menjalankan kegiatan tarawih keliling, karena Dedi mengaku selalu membawa makanan sendiri setiap menjalankan kegiatan tarawih keliling.