REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- PT Pelni Cabang Ambon mengajukan permintaan tambahan kapal guna membantu pelayaran di perairan kawasan timur, khususnya bagi masyarakat yang akan berlibur merayakan Idul Fitri 1437 Hijriah.
"Kami sudah ajukan permohonan bantuan tambahan kapal ke Kantor Pelni Pusat beberapa waktu lalu dengan perhitungan pelayaran mulai dari 18 Juni sampai dengan 17 Juli 2016," kata Kepala PT Pelni Cabang Ambon Hambali di Ambon, Kamis.
Saat ini pihakya masih menunggu respons dari pusat. Namun sampai dengan hari ini belum ada kepastian dari Kantor Pelni Pusat terkait usulan penambahan kapal itu.
Dia menjelaskan, selain permintaan tambahan kapal dari Pelni Cabang Ambon, ada juga permintaan tambahan kapal Pelni dari Dinas Perhubungan Provinsi Maluku yang mana surat permohonan itu ditujukan kepada Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan tertanggal 8 Juni 2016.
"Karena itu kami berharap bisa mendapat tambahan kapal baik untuk jurusan ke arah selatan, barat maupun ke arah timur," ujarnya.
Sampai sekarang ada tujuh unit kapal milik Pelni yang melayari perairan kawasan timur yang menyinggahi pelabuhan Ambon yakni KM Dobonsolo, KM Tidar, KM Ngapulu, KM Panggrango, KM Doloronda, KM Louser, KM Sangiang.
Menurut dia, arah arus penumpang di Pelabuhan Ambon setiap tahun saat menghadapi liburan, baik pelaksanaan ibadah puasa sampai lebaran, natal dan tahun baru ada empat arah tujuan yang cukup padat. Yakni tujuan ke timur yaitu Papua, selatan yakni ke Banda-Tual, kemudian di arah Barat yakni Bau-bau-Makasar-Surabaya dan arah utara yakni Ternate dan Bitung.
"Dari empat arah arus tujuan kapal itu yang selama ini dianggap krusial yakni ke arah selatan yakni ke Banda-Tual," ujarnya.
Karena itu Pelni Ambon meminta tambahan kapal guna mengisi jalur tersebut di samping jalur ke arah Papua, apalagi sekarang ini ada pembatasan muatan kapal.
"Tidak boleh melebih kapasitas angkut kapal, tidak bisa melebihi dari jumlah tiket yang terjual," katanya.