Mabes Polri Telusuri Pihak yang Mainkan Harga Daging di Pasaran

Red: Bilal Ramadhan

Jumat 10 Jun 2016 14:21 WIB

  Pekerja sedang melakukan bongkar muatan daging sapi impor di gudang Bulog, Jakarta, Kamis (9/6). (Republika/Tahta Aidilla) Pekerja sedang melakukan bongkar muatan daging sapi impor di gudang Bulog, Jakarta, Kamis (9/6). (Republika/Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepolisian belum menemukan pihak yang bertanggung jawab terhadap mahalnya harga bahan makanan, terutama harga daging di pasaran.

"Sudah kami telusuri, tapi belum ditemukan pihak-pihak yang sengaja memanfaatkan situasi sehingga menyebabkan tingginya harga bahan-bahan makanan termasuk daging di pasaran," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigjen Pol Agus Rianto, di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (10/6).

Menurutnya penyidik Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri sudah berkoordinasi dengan Kementerian terkait untuk mengawasi sejumlah harga sembako di pasaran. Dikatakannya ada sejumlah faktor yang menyebabkan harga sembako terutama daging di pasaran, tinggi.

"Pedagang ingin meraup keuntungan yang besar, pedagang memanfaatkan momen Ramadhan untuk menaikkan harga karena tahu pembeli punya uang," ucapnya.

Sebelumnya Polri telah membentuk Satgas Pengendalian Harga Bahan Pokok dan Makanan, yang terbentuk dari tingkat Mabes Polri dan tiap Polda. Direktur Tipideksus Bareskrim Polri Brigjen Pol Agung Setya menyatakan satgas ini bertugas memantau ketersediaan bahan pokok dan mengantisipasi kenaikan harga pangan.

"Tentunya hal ini diperlukan kerja sama yang intensif dan berkelanjutan baik dengan instansi lain maupun pengusaha yang berkaitan dengan kebutuhan bahan pokok," kata Agung di Jakarta, Rabu (8/7).

Agung menjelaskan, Satgas telah melakukan inspeksi mendadak (sidak) di lokasi feedloter (penggemukan sapi) dan rumah pemotongan hewan (RPH) di Wilayah Teluk Naga, Tangerang Kota, Selasa (7/6) malam.

Satgas juga melakukan peninjauan terhadap dua feedloter yaitu PT Tanjung Unggul Mandiri (PT TUM) dan PT Brahman Perkasa Sentosa (PT BPS) yang terletak di daerah Teluk Naga, Tangerang Kota.

Menurut keterangan dari ke dua feedloter tersebut setiap hari mereka dapat memotong sapi sebanyak 200-250 ekor yang dipotong di wilayah RPH (rumah potong hewan) Jabodetabek dan sebagian wilayah Jawa Barat. Berat per ekor sapi yang dipotong dalam keadaan hidup sekitar 450 kilogram (kg).

Harga sapi dalam keadaan hidup per kg sebesar Rp43.200 untuk sapi jantan dan Rp43.500 untuk sapi betina. Daging sapi tersebut kemudian oleh distributor didistribusikan ke pasar-pasar yang di wilayah Jakarta, Tangerang, dan Jawa Barat.

Terpopuler