Sabtu 09 Nov 2024 09:12 WIB

Trump Pertimbangkan untuk Bicara dengan Putin

Putin telah memberi ucapan selamat atas kemenangan Trump.

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden AS Donald Trump
Foto: EPA
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden AS Donald Trump

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengatakan pada Kamis (7/11) bahwa dia telah berbicara mungkin dengan 70 pemimpin dunia sejak memenangkan pemilu presiden. Ia pun mempertimbangkan selanjutnya akan berbicara dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin.

Dalam wawancara dengan NBC News, Trump menyebutkan bahwa dia telah melakukan pembicaraan yang sangat baik dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dan berbicara dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy.

Baca Juga

Trump mengatakan bahwa dia belum berbicara dengan Putin. Tetapi menambahkan, kemungkinan untuk itu. "Saya pikir kami akan berbicara."

Pernyataan Trump ini disampaikan setelah Putin memberi ucapan selamat atas kemenangan Trump dengan mengatakan, "Saya telah menyatakan bahwa kami akan bekerja sama dengan siapa pun yang dipercaya rakyat Amerika sebagai kepala negara mereka."

Berbicara pada sesi pleno Klub Diskusi Internasional Valdai di kota resor Sochi, Putin menyebut dirinya "terkesan" dengan sikap Trump selama dua percobaan pembunuhan tahun ini dan menggambarkannya sebagai "pria yang berani."

Presiden Rusia tersebut juga mengeklaim bahwa Trump 'diburu' selama masa jabatan pertamanya, yang membuatnya takut untuk mengambil langkah. Putin menambahkan bahwa dia siap untuk berdiskusi dengan Trump.

Kremlin pada Kamis mengatakan bahwa mereka tidak menutup kemungkinan pembicaraan antara Putin dan Trump sebelum pelantikan Trump pada Januari mendatang.

Trump, kandidat dari Partai Republik, mengalahkan kandidat Demokrat, Wakil Presiden Kamala Harris, dalam pemilihan presiden, mengamankan setidaknya 295 suara Elektoral, jauh di atas syarat minimum 270.

Kemenangan ini menandai kembalinya Trump ke kursi kepresidenan untuk masa jabatan kedua dan terakhirnya. 

sumber : Antara/Anadolu
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement