REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Belum adanya pelatih yang menangani tim nasional Indonesia U-19 membuat anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Djamal Aziz menawarkan jabatan arsitek timnas U-19 kepada Rahmad Darmawan dan Nil Maizar. Namun keputusan akhir ada pada Komite Teknik PSSI.
Dia berharap siapapun pelatihnya harus bisa membangkitkan kembali gairah sepak bola Indonesia. Selain itu pelatih timnas U-19 juga harus didukung penuh oleh semua pihak.
Sebelumnya, Rahmad Darmawan dan Nil Maizar sudah terpilih sebagai kandidat pelatih tim nasional senior Indonesia. Namun di tengah perjalanan PSSI justru menunjuk Alfred Riedl untuk menukangi tim nasional senior tersebut. Padahal, Riedl tidak masuk dalam kadidat tersebut.
"Soal pemilihan pelatih timnas U-19 sepenuhnya ada pada Komite Teknik. Tapi, kami mau menawarkan Nil Maizar dan RD masuk dalam kandidat pelatih timnas U-19," ungkap Djamal di kantor PSSI.
Sebenarnya, kedua pelatih lokal itu tidak sedang menganggur. Nil Maizar tengah mengarsiteki Semen Padang yang sedang berkompetisi di Indonesia Soccer Championship (ISC) A 2016. Sementara RD masih terikat kontrak bersama klub Malaysia, Trengganu FC II. Kendati demikian, kedua pelatih telah mengungkapkan kesediannya melatih timnas asalkan PSSI berkomunikasi lebih dulu kepada klubnya masing-masing.
Sebenarnya PSSI sudah menawarkan kursi kepelatihan timnas U-19 kepada beberapa pelatih lokal lainnya. Sayangnya, para kandidat menolak untuk menangani timnas junior itu dengan berbagai alasan. Tercatat ada beberapa nama yang telah menolak untuk menjadi pelatih timnas U-19, di antaranya Sutan Harhara dan juga Fachri Husaini.