Ahad 26 Jun 2016 17:33 WIB

Persija Salahkan Jakmania yang Buat Rusuh

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Israr Itah

Foto: jakonline.asia

logo persija

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Persija Jakarta mengaku kecewa dengan tingkah sejumlah suporternya. Itu menyusul aksi kerusuhan sejumlah pendukung klub itu pada Jumat (24/6), yang sampai hari ini masih berbuntut panjang.

Menejemen skuat ibu kota itu merasa dirugikan dengan sikap dan aksi sebagian Jakmania tersebut.

Dalam pernyataan resminya, Ahad (26/6), Persija menilai kerusuhan antara suporter dan pihak keamanan itu bukan cuma merugikan Persija, tapi juga sepak bola nasional. Adapun kerugian materi, tentunya sudah dipastikan ada dengan rusaknya berbagai fasilitas dan kendaraan saat kerusuhan terjadi.

"Insiden (malam) itu jelas merugikan banyak pihak. Klub juga sangat kecewa perilaku sebagian suporter yang masih tidak bisa menjaga ketertiban," demikian pernyataan resmi klub, seperti dilansir dari laman resmi Persija Jakarta, Ahad (26/6).

Persija pun mengakui, suporter klub tersebut yang menjadi biang kerusuhan saat kandas menjamu Sriwijaya FC, di SUGBK pada Jumat (24/6) malam. Pertandingan kedua kesebelasan merupakan lanjutan dari ISC A 2016.

Kerusuhan antara Jakmania berawal dari aksi pelanggaran ketertiban, yaitu berupa penyalaan kembang api dan petasan saat pertandingan berlangsung. Bukan itu saja, para suporter juga menyalakan suar dan bom asap yang sudah tentu dilarang keras untuk dibawa ke dalam stadion.

Selain itu, saat pertandingan para suporter pun melakukan aksi anarki dengan mengganggu para pemain tamu dengan menggunakan laser. Juga pelemparan berbagai benda ke arah lapangan.

"Puncaknya adalah saat sebagian suporter masuk ke lapangan yang mengakibatkan pertandingan harus dihentikan," sambung pernyataan tersebut.

Berbagai aksi sepihak para suporter itu mendapat reaksi keras dari satuan keamanan. Bentrokan pun tak terhindarkan yang memposisikan Jakmania dan kepolisian sebagai subjek tawuran.

Enam anggota kepolisian dari Polda Metro Jaya menjadi korban luka berat atas insiden tersebut. Bahkan satu dikabarkan, mengalami kritis lantaran dikeroyok para Jakmania.

Aksi tersebut ternyata masih berbuntut panjang. Pada Sabtu (25/6) malam sebuah butik penjualan pernak-pernik Persija Jakarta di bilangan Jakarta Pusat menjadi korban sasaran serangan sekelompok orang tak dikenal.

Beragam aksi yang melibatkan kerusuhan suporter dan keamanan inipun membuat pemerintah berang. Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) mengancam akan memberhentikan ISC 2016 jika penyelenggaraannya tak mampu memberikan jaminan keamanan.