Membuat Berpuasa di Kanada Seperti di Indonesia

Red: Teguh Firmansyah

Senin 27 Jun 2016 19:04 WIB

Dubes RI untuk Kanada Teuku Faizasyah (sebelah kiri) di Masjid paling utara di Kanada Foto:

Sementara itu, suasana Ramadan di Ottawa juga diwarnai oleh beberapa tradisi baru. Pertama adalah penyampaian ucapan selamat memasuki bulan suci Ramadan oleh Perdana Menteri Justin Trudeau dan kedua diselenggarakannya acara berbuka bersama oleh anggota parlemen Kanada. 

Beberapa anggota parlemen Kanada yang terpilih pada  November 2015 adalah pemeluk agama Islam dan ini merupakan capaian sejarah tersendiri bagi komunitas Muslim di Kanada yang berkisar satu juta jiwa jumlahnya.

Sebelumnya, komunitas Muslim Kanada jarang yang memilih politik sebagai pilihan jalur profesi. Adanya anggota parlemen dan senat yang beragama Islam melahirkan tradisi baru, berbuka bersama antara mereka dengan tokoh-tokoh Islam Kanada beserta perwakilan diplomatik negara-negara anggota OKI.

Acara berbuka bersama pada 15 Juni 2016 tersebut berlangsung selayaknya acara temu konstituen antara anggota parlemen Kanada—termasuk mereka yang bukan pemeluk agama Islam—dengan para pendukung mereka dari berbagai kota utama di Kanada.

Beberapa kepala perwakilan negara Muslim juga mengundang perwakilan komunitas Islam di Ottawa untuk acara berbuka bersama. Agak berbeda bentuknya, Faiza merencanakan untuk melakukan open house seusai Ramadan dengan mengundang komunitas Muslim di Ottawa serta mitra kerja dari pemerintah Kanada dan komunitas diplomatik.

Acara open house tersebut juga akan menjadi kesempatan untuk memperkenalkan tradisi lebaran di tanah air berikut kuliner khasnya. 

Di sisi lain, berpuasa di Kanada dan juga di belahan Utara dunia pada saat musim panas (summer) menjadi tantangan tersendiri, karena rata-rata matahari bersinar setiap harinya adalah 18 hingga 20 jam. Pada 20 Juni 2016, saat wilayah Utara dunia mengalami solar solstice—rentang waktu sinar matahari terpanjang di musim panas— tantangan berpuasa pun semakin terasa. 

Kaum Muslim harus menahan lapar dan dahaga di waktu yang lebih panjang, pada saat sinar matahari mencapai 32 derajat Celcius.  Tantangan ini mungkin tidak seberapa bila dibandingkan dengan komunitas Muslim yang tinggal semakin ke utara di Kanada, seperti di Inuvik (Northwest Territories).

Di kota Inuvik ini terdapat satu masjid yang terkenal sebagai masjid paling utara di belahan Utara Amerika (the Northernmost mosque in North America). Komunitas Muslim di kota ini yang berjumlah sekitar 80 jiwa (dari total jumlah penduduk sekitar 3000-an) dan merupakan pendatang dari Lebanon, Mesir dan Sudan akan menjalani puasa sekitar 22 hingga 23 jam di musim panas ini.

Mungkin saja mereka akan beritjihad untuk menyesuaikan waktu berpuasa mereka dengan lamanya waktu berpuasa di Tanah Suci, Makkah. Sayangnya Faiza mengaku tidak bisa mengkonfirmasi hal ini. "Karena saat saya mengunjungi masjid yang bernama the Midnight Sun Mosque di awal Juni ini, saya tidak berhasil menemui para pengurusnya."

Terpopuler