Sejumlah anak memukul alat perkusi dan alat bunyi-bunyian saat membangunkan sahur di kawasan Kwitang, Jakarta Pusat, Kamis (30/6). (Republika/Rakhmawaty La'lang)
Sejumlah anak memukul alat perkusi dan alat bunyi-bunyian saat membangunkan sahur di kawasan Kwitang, Jakarta Pusat, Kamis (30/6). (Republika/Rakhmawaty La'lang) (FOTO : Republika/Rakhmawaty La'lang)
Sejumlah anak memukul alat perkusi dan alat bunyi-bunyian saat membangunkan sahur di kawasan Kwitang, Jakarta Pusat, Kamis (30/6).(Republika/Rakhmawaty La'lang) (FOTO : Republika/Rakhmawaty La'lang)
Sejumlah anak memukul alat perkusi dan alat bunyi-bunyian saat membangunkan sahur di kawasan Kwitang, Jakarta Pusat, Kamis (30/6).(Republika/Rakhmawaty La'lang) (FOTO : Republika/Rakhmawaty La'lang)
Sejumlah anak memukul alat perkusi dan alat bunyi-bunyian saat membangunkan sahur di kawasan Kwitang, Jakarta Pusat, Kamis (30/6). (Republika/Rakhmawaty La'lang) (FOTO : Republika/Rakhmawaty La'lang)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah anak memukul alat perkusi dan alat bunyi-bunyian saat membangunkan sahur di kawasan Kwitang, Jakarta Pusat, Kamis (30/6).
Tradisi membangunkan sahur dengan menggunakan bunyi-bunyian sambil berteriak sahur kerap dilakukan warga secara berkelompok terutama anak-anak secara sukarela di Bulan Ramadhan.
Advertisement