REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Apapun motifnya kejadian bom yang mengusik suasana ibadah Ramadhan di lingkungan Masjid Nabi SAW Senin, (4/7) tidak dapat dibenarkan. Syarikat Islam mengecam pihak-pihak yang berusaha merusak kesucian akhir Ramadhan dan kota suci ke dua umat Islam ini.

Ketua Umum Syarikat Islam, Hamdan Zoelva mengatakan peristiwa rentetan bom yang terjadi di akhir Ramadhan ini sangat mengusik hati ummat Islam di seluruh dunia.

Seluruh dunia Islam harus bersatu padu mengungkap dan menyelidiki peristiwa tersebut, terutama kepada otoritas Arab Saudi sebagai pelayan kedua Masjid itu.

Menurut Hamdan Zoelva, ledakan tersebut merupakan ancaman terhadap ummat Islam dan ancaman atas kedamaian dan kesucian bulan suci Ramadhan yang sangat dihormati ummat Islam di seluruh dunia.

"Syarikat Islam meminta kepada pemerintah Arab Saudi meningkatkan pengamanan terutama di obyek-obyek terpenting dalam pelaksanaan ibadah dan ziarah kaum muslimin se-dunia di wilayahnya tersebut," kata mantan ketua Mahkamah Konstitusi ini kepada Republika.co.id, Selasa (5/7).

Telah menjadi tanggung jawab bersama pemerintah Arab Saudi untuk memberi rasa aman terhadap kaum muslimin di dua kota suci. Terutama bagi mereka yang hendak atau sedang menjalankan ibadah umrah dan ziarah ke tempat suci kaum muslimin di dalam wilayah/otoritasnya.

"Syarikat Islam berharap selekas mungkin pemerintah Saudi dapat mengungkapkan pelakunya dan memberikan hukuman sesuai ketentuan negaranya," ujar dia.

Kepada pemerintah Indonesia, Syarikat Islam menghimbau agar turut serta mendorong dan jika perlu memberikan saran dan bantuan dengan memanfaatkan kekuatan diplomatiknya untuk menyelidikan peristiwa tersebut dan mencegah tidak terjadi di masa mendatang.

Hamdan juga meminta seluruh ummat Islam di Indonesia agar memanjatkan do'a semoga Allah SWT melindungan kedua tempat suci tersebut sebagai tempat yang aman dan damai untuk melaksanakan ibadah.

Terpopuler

01 January 1970, 07:00