REPUBLIKA.CO.ID, BAKAUHENI -- PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Bakauheni memprediksikan puncak arus balik Lebaran moda penyeberangan lintas Bakauheni-Merak akan terjadi Sabtu (9/7) hingga Ahad (10/7), dengan rata-rata kenaikan 5-8 persen untuk penumpang dan kendaraan.
Generel Manajer PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Bakauheni Edi Hermawan mengatakan, pemudik sejak Jumat (8/7) sudah mulai ramai, namun diperkirakan akan semakin memadati pelabuhan Bakauheni pada Sabtu (9/7) malam ini.
"Untuk penumpang pejalan kaki karakteristiknya lebih ramai di pagi hingga siang hari. Namun, untuk kendaraan, akan ramai di sore hingga malam hari," kata Edi, Sabtu (9/7).
Berdasarkan data Posko Bakauheni, dari total penumpang arus mudik yang naik dari Merak sejak H-7 hingga hari H Lebaran sebanyak 741.669 orang, telah kembali dari Bakauheni hingga H+1 sebanyak 102.324 orang. Artinya, baru sekitar 17 persen pemudik yang kembali dari Sumatera menuju Jawa. Pemudik yang belum kembali mencapai 613.651 orang.
Selanjutnya, untuk roda II dari total 74.556 unit yang berangkat dari Merak saat arus mudik H-7 hingga hari H Lebaran, telah kembali dari Bakauheni sebesar 13 persen atau sebanyak 9.685 unit. Sedangkan yang belum kembali sebanyak 64.871 unit.
Untuk kendaraan roda IV, dari total 75.175 unit yang berangkat dari Merak saat arus mudik H-7 hingga hari H Lebaran, telah kembali sebesar 14.721 unit atau sebanyak 20 persen. Sedangkan mobil yang belum kembali mencapai 60.454 unit.
ASDP Cabang Bakauheni sendiri, kata dia, telah mempersiapkan layanan arus balik Lebaran semaksimal mungkin dengan penambahan loket penumpang pejalan kaki sebanyak lima loket, dari sembilan loket portable menjadi 14 loket portable. Untuk roda II disediakan 12 loket portable, dan untuk roda IV disediakan 11 loket, yakni enam loket portable di pelabuhan, ditambah lima loket portable di Hotel 56 Kalianda. Khusus bagi pemudik yang membeli tiket di Hotel 56 Kalianda, akan menikmati jalur khusus di area pelabuhan.
Edi mengungkapkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Organda untuk mempersiapkan angkutan bagi mobilitas pemudik pejalan kaki dari terminal Rajabasa menuju pelabuhan atau sebaliknya, sebanyak 30 unit. Hal ini karena, ketersediaan angkutan lanjutan menuju kota ini sangat penting dalam mendukung perjalanan pemudik.
"Kami juga bekerja sama dengan PT Jasa Raharja Putera untuk menyiapkan tiga unit bus yang khusus dioperasikan untuk para lansia, dan orang tua yang memiliki balita dan anak-anak. Ada shelter khusus untuk mereka turun-naik di pelabuhan," katanya.