Sabtu 16 Jul 2016 18:24 WIB

Muktamar III, Wahdah Islamiyah Akan Pilih Ketua Umum Baru

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Andi Nur Aminah
Ketua umum DPP Wahdah Islamiyah Muhammad Zaitun Rasmin (kiri) beserta pengurus lainnya saat bersilaturahim ke kantor harian Republika di Jakarta
Foto: Musiron/Republika
Ketua umum DPP Wahdah Islamiyah Muhammad Zaitun Rasmin (kiri) beserta pengurus lainnya saat bersilaturahim ke kantor harian Republika di Jakarta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam Wahdah Islamiyah akan menggelar Muktamar III pada 17 hingga 20 Juli besok. Salah satu agenda penting yang akan dilakukan yaitu pemilihan ketua umum periode 2016-2021.

Ketua Steering Commitee muktamar III Wahdah Islamiyah Rahmat Abdul Rahman mengatakan sistem pemilihan ketua umum akan menyesuaikan dinamika peserta muktamar. "Sistem pemilihan mendahulukan musyawarah mufakat. Kalaupun dinamika peserta muktamar menghendaki melalui sistem pemungutan suara maka akan dilakukan pemungutan suara," ungkap Rahmat kepada Republika.co.id, Sabtu (16/7).

Terkait kriteria ketua umum yang ideal untuk Wahdah Islamiyah, Rahmat menjelaskan kandidat calon ketua umum harus memiliki kemapanan dalam bidang ilmu agama. Kandidat juga harus memiliki jaringan yang kuat dengan sesama ormas Islam lain baik lingkup nasional maupun internasional serta mampu membawa Wahdah Islamiyah menjadi lembaga pemersatu umat.

Selain pemilihan ketua umum, dalam ajang lima tahunan ini juga akan dilakukan pemilihan seluruh pimpinan-pimpinan dewan. Mulai dari Dewan Pimpinan Pusat sebagai lembaga eksekutif, Dewan Syariah, Dewan Syuro, dan Dewan Pengawas Keuangan.

Dalam muktamar ini, Wahdah Islamiyah juga akan mengukuhkan pencapaian visi dan misi organisasi pada 2030. Dibantu dengan para pimpinan dewan terpilih, ketua umum terpilih nantinya akan menjalankan target-target yang dirancang selama tiga periode ke depan.

Untuk periode pertama, dia mengatakan, Wahdah Islamiyah lebih banyak menyasar kepada penguatan solidaritas kader internal serta peletakan pondasi dakwah hingga ke wilayah terjauh. Rahmat memaparkan, visi Wahdah Islamiyah sendiri pada 2030 adalah menjadi lembaga Islam yang eksis diseluruh kabupaten dan kota di seluruh Indonesia.

Eksis yang dimaksud adalah dalam hal menjadi lembaga pendidikan, pusat kegiatan wahdah Islamiyah, lembaga pengkaderan da'i, serta lembaga ekonomi yang bisa menghidupi kegiatan-kegiatan lembaga. Dengan Islam yang wasatiyah sebagai tema sentral muktamar kali ini, Rahmat menambahkan, semua kader Wahdah Islamiyah diharapkan dapat menjalankan sifat-sifat sebagai seorang Muslim yang wasatiyah.

Sifat ini diharapkan mendukung kader dalam menyampaikan dakwah dengan bijak sampai ke tengah masyarakat. "Menampilkan Islam yang wasatiyah juga dapat menjadi solusi dalam menjawab permasalahan bangsa sekarang ini," kata Rahmat.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement