Ahad 17 Jul 2016 17:36 WIB

Imam Masjidil Haram Minta Indonesia Jaga Jati Diri Bangsa

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Agung Sasongko
Puluhan ribu umat muslim menghadiri acara Silaturahmi dan Tabliq Akbar bertema Sejuta Cinta untuk Indonesia di Masjid Istiqlal Jakarta, Ahad (17/7). (Republika / Darmawan)
Foto: Republika/ Darmawan
Puluhan ribu umat muslim menghadiri acara Silaturahmi dan Tabliq Akbar bertema Sejuta Cinta untuk Indonesia di Masjid Istiqlal Jakarta, Ahad (17/7). (Republika / Darmawan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wahdah Islamiyah menggelar Tablig Akbar Sejuta Cinta Untuk Indonesia di Masjid Istiqlal, Jakarta, Ahad (17/7). Imam Masjidil Haram menjadi tamu istimewa di rangkaian Muktamar III Wahdah Islamiyah tersebut.

Imam Masjidil Haram, Syekh Hasan Abdul Hamid Bukhari meminta umat Muslim di Indonesia tetap kuat mempertahankan jati diri bangsa dari konspirasi yang selalu bermuara kepada kaum Muslimin. Hal itu dikarenakan ia meyakini kalau apapun yang terjadi Allah SWT telah menuliskan takdir apabila Islam memang akan selalu bersemayam di bangsa Indonesia.

"Amanah yang tidak ringan kepada bangsa Indonesia untuk menjaga jati diri kaum Muslimin sebagai pewaris sejati Indonesia," kata Syekh Bukhari, Ahad (17/7).

Menurutnya, telah terbukti dengan sedemikian banyak upaya menghilangkan hakikat keislaman bangsa Indonesia, yang sampai saat ini tidak pernah berhasil. Pemurtadan dan penjajahan, jadi sejumlah contoh tantangan yang kerap dihadapi dan senantiasa berhasil dikalahkan bangsa Indonesia.

Untuk itu, ia mengingatkan kalau menumbuhkan kekuatan di diri sendiri dan orang-orang terdekat, merupakan langkah awal penyelesaian perselisihan yang sesuai ajaran pokok Islam. Menurut Syekh Bukhari, kekuatan itu dibutuhkan agar bisa menutup celah di barisan umat Islam, yang akan dimanfaatkan musuh islam untuk meniupkan perpecahan.

Syekh Bukhari menekankan kalau setiap Muslim di Indonesia yang memahami hakikat, akan mengerti kalau ia adalah setiap mereka merupakan bagian dari benteng Islam dunia. Ia merasa, umat Muslim di Indonesia merupakan manusia pilihan untuk cinta kepada Allah SWT, dan akan menjadi kekuatan yang sangat penting di benteng umat Islam.

"Indonesia adalah manusia pilihan Allah untuk cinta kepada Allah SWT, agar jadi benteng dan kebanggaan umat Islam di dunia," ujar Syekh Bukhari.

Ia menambahkan, sejarah telah mencatat kalau Islam masuk ke Indonesia dengan damai dan tanpa kekerasan, dan tercipta sampai saat ini. Karenanya, Syekh Bukhari berharap agar kondisi saat ini bisa terus terjaga sampai hari akhir, sehingga Indonesia senantiasa dinaungi keamanan dan kedamaian. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement