REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Yuliandre Darwis mengatakan, pihaknya bersinergi dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam mengawal tontonan umat khususnya selama Ramadhan. Menurut Yuliandre, televisi memiliki peranan yang sangat besar dalam perkembangan moral dan karakter bangsa.
“Untuk itu ruang publik yang diisi oleh insan pertelevisian sudah selayaknya memberikan tontonan yang baik bagi publik,” ujar Yuliandre kepada Republika.co.id yang ditemui saat menghadiri acara Malam Anugerah Syiar Ramadhan di Jakarta, Sabtu (13/8).
Yuliandre menegaskan, acara Malam Anugerah Syiar Ramadhan yang digagas oleh MUI ini menjadi salah satu langkah memunculkan semangat untuk menghadirkan program televisi yang tidak hanya menjadi tontonan tetapi juga menjadi tuntunan yang baik bagi masyarakat. Selama ini,Yuliandre menilai, sangat jarang stasiun televisi yang menyajikan program siaran yang berkualitas.
Dalam perjalanan industri televisi khususnya pascareformasi, diakui Yuliandre, banyak hal yang mengalami keterbukaan utamanya untuk soal kreativitas. Positifnya, nilai-nilai kreativitas menjadi tumbuh sumbur, namun negatifnya kreativitas itu tidak terkawal.
Industri pertelevisian, menurut Yuliandre memiliki tanggung jawab untuk memunculkan sumber daya manusia yang unggul dalam industri pertelevisian itu sendiri. Sumber daya manusia inilah yang menentukan segala sesuatu menjadi hasil karya yang baik dan layak untuk disajikan ke masyarakat luas.
Untuk itu, Yuliandre berharap, apa yang digagas oleh MUI dan KPI menjadi acuan yang baik untuk membuat program siaran yang lebih baik.