Pemuda-pemuda Baduy Dalam duduk-duduk di teras sebuah rumah di Ciboleger (Foto: Yogi Ardhi) (FOTO : Yogi Ardhi/Republika)
Sesepuh masyarakat Baduy Dalam Ayah Mursyid mengalungkan tas rajut khas Baduy saat menyambut tamu desa di Kampung Ciboleger Desa Kanekes, Kab Lebak Banten, Jumat (19/8). (Foto: Yogi Ardhi) (FOTO : Yogi Ardhi/Republika)
Kesenian Angklung Baduy (sebagian lagi menyebutnya Angklung Buhun) (Foto: Yogi Ardhi) (FOTO : Yogi Ardhi/Republika)
Wanita Baduy menenun kain di teras rumah bambunya di Kampung Ciboleger (Foto: Yogi Ardhi) (FOTO : Yogi Ardhi/Republika)
Wanira Baduy menawarkan kain hasil tenunannya kepada pengunjung Kampung Ciboleger (Foto: Yogi Ardhi) (FOTO : Yogi Ardhi/Republika)
Berabai jenis cendera mata khas Baduy di Kampung Ciboleger (Foto: Yogi Ardhi) (FOTO : Yogi Ardhi/Republika)
Warga Kampung Ciboleger menjajakan berbagai barang khas Baduy yang dibuat secara manual oleh wanita Baduy. (Foto: Yogi Ardhi) (FOTO : Yogi Ardhi/Republika)
Warna-warni kain tenun Khas Baduy (Foto: Yogi Ardhi) (FOTO : Yogi Ardhi/Republika)
Rumah tradisional yang digunakan warga ciboleger untuk menjajakan cendera mata khas baduy. (Foto: Yogi Ardhi) (FOTO : Yogi Ardhi/Republika)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, Luar Baduy, merujuk pada kawasan pemukiman Desa Ciboleger, Kab Lebak, Banten. Di sini terdapat jalan akses menuju kawasan Kampung Adat Baduy Luar dan lebih jaur lagi ke Badly Dalam. Di sini perpaduan antara adat leluhur yang terus dipelihara berbaur dengan perubahan roda zaman.
Di desa ini rumah-rumah berbahan dasar bambu berdiri di sisi kiri kanan jalan desa. Di selingi beberapa leuit (lumbung padi). Atap bangunan menggunkan rumbia, kadang dari pelepah daun kelapa.
Searing banyaknya wisatawan yang berkunjung ke Baduy Luar dan Baduy Dalam rumah di Ciboleger ini seolah berfungsi sebagai etalase (dalam arti sebenarnya) desa yang akan ditemui 12 km lagi nanti.
Berbagai jenis barang yang diproduksi rumah tangga baduy dapat ditemui di sini. Kain, pakaian, ‘iket’ kepala, tas rajut yang semuanya khas baduy dapat ditemui sebagai cendera mata bagi turis yang kembali dari Baduy Luar maupun Baduy Dalam.
Di beberapa bagian kampung ini telah menggunakan listrik dan peralatan modern lainnya. Mereka telah menyadari gaya hidup menjaga warisan budaya leluhur mereka bisa menjadi komoditas tersendiri.
sumber : Republika
Advertisement