REPUBLIKA.CO.ID, GENEWA -- Lembaga anak PBB, Unicef melaporkan ribuan anak Amerika Tengah mencoba melarikan diri dari kekerasan geng dan kemiskinan dengan menuju Amerika Serikat. Dalam laporan terbaru yang dirilis Senin (22/8), hampir 26 ribu anak-anak mencoba masuk AS dalam selama tahun ini.
Mereka tidak ditemani oleh siapa pun. Sementara 29.700 orang mencoba melewati perbatasan bersama keluarga, sebagian besar hanya ibu dan anak-anak kecil mereka.
Unicef mengatakan rata-rata mereka berasal dari El Salvador, Guatemala dan Honduras. Tiga negara ini tercatat sebagai negara dengan tingkat pembunuhan dan kemiskinan tertinggi.
"Ini menyayat hati, memikirkan anak-anak ini melakukan perjalanan yang sangat berbahaya untuk mencari keamanan dan kehidupan yang lebih baik," kata Wakil Direktur Eksekutif Unicef, Justin Forsyth dalam laporan seperti dikutip AP.
Gelombang migran dan pengungsian ini menjadi kritik penting agar keadaan ekonomi sosial di sana segera ditangani. Ini bukan yang pertama kali. Pada 2014, AS telah mendesak Meksiko untuk mengambil tindakan setelah 44.500 anak tak berwali tiba di perbatasan AS.
Baca juga, Kuba Salahkan AS Atas Krisis Migran Amerika.
Tahun lalu, jumlahnya mencapai 36 ribu anak, setengahnya tidak punya keluarga. Meksiko selama ini menangani dengan penahanan. Sekitar 9.600 anak ditahan pada 2013.