Selasa 23 Aug 2016 15:10 WIB

Narapidana di Amerika Serikat Gandrungi Mi Ramen

Rep: Puti Almas/ Red: Nur Aini
Mie ramen akan menjadi tren 2015
Foto: Foodbeast
Mie ramen akan menjadi tren 2015

REPUBLIKA.CO.ID,WASHINGTON -- Mi ramen menjadi salah satu komoditas paling berharga bagi orang-orang dalam penjara di Amerika Serikat (AS), baik tahanan maupun petugas. Dalam sebuah studi terbaru, terlihat bahwa banyak dari mereka yang lebih memilih makanan itu dibandingkan rokok.

Kepopuleran ramen yang mengalahkan rokok ini disebut karena kualitas dan kuantitas makanan tersebut. Selama ini, makanan dalam penjara dinilai cukup buruk, dan khususnya terasa bagi para narapidana yang tidak bisa memilih makanan apapun.

"Karena ramen murah, namun lezat dan kaya akan kalori, makanan ini menjadi begitu berharga dibandingkan dengan barang lainnya di dalam penjara," ujar penulis studi Michael Gibson Light, dilansir BBC, Selasa (23/8).

Dalam sebuah data penjara AS, terlihat jumlah kebutuhan belanja yang diberikan tidak sesuai dengan banyaknya narapidana yang ada. Jumlah makanan yang tersedia selama beberapa dekade terakhir terus menurun dan dapat memiliki implikasi serius.

"Tahanan begitu senang dengan kualitas dan kuantitas makanan penjara yang mereka terima yaitu ramen," kata Michael.

Ia menjelaskan, dari segi ekonomi petugas penjara sangat beruntung dapat mengandalkan ramen yang harganya terjangkau. Belum lagi, produk makanan tersebut cukup tahan lama, sehingga dapat disimpan dalam jangka panjang.

Ramen juga berfungsi sebagai alat tukar bagi para tahanan penjara. Karena banyak dari mereka yang menyukai makanan itu, tak jarang beberapa permainan dalam penjara diimingi dengan hadiah mi tersebut.

Tidak seperti sebelumnya, rokok menjadi andalan pertukaran antara para tahanan. Namun, kini mereka jauh lebih memilih ramen, termasuk menggunakannya sebagai pengganti mata uang dalam taruhan permainan kartu.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement