Ahad 11 Sep 2016 17:34 WIB

Pertamina Sediakan BBM Kemasan di Jalur Rawan Macet

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Nur Aini
BBM kemasan
Foto: antara
BBM kemasan

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Wianda Pusponegoro mengatakan Pertamina menyediakan SPBU Kantong yang akan disiapkan di jalan yang rawan macet. Wianda mengatakan SPBU Kantong untuk mengantisipasi kebutuhan bensin para pengendara yang terancam habis karena kemacetan.

"Kami menyiapkan juga kantong BBM yaitu mobil tangki dengan muatan BBM yang akan disiapkan di SPBU yang berada di jalur rawan kemacetan," ujar Wianda, Ahad (11/9).

Wianda mengatakan fungsi dari kantong BBM tersebut adalah sebagai back up penyaluran. BBM dalam kemasan juga akan disiapkan di titik-titik strategis di sepanjang jalur mudik dan jalur arus balik.

Wianda mengatakan beberapa titik krusial kemacetan baik di jalur mudik maupun wisata, akan disiapkan skenario SPBU Kantong dan penjualan BBM kemasan. Wianda mengatakan distribusinya akan diupayakan dengan sistem jemput bola menggunakan kendaraan bermotor,  dan berkoordinasi dengan kepolisian setempat.

Adapun penjualan SPBU Kemasan tersebut akan disedikan di empat titik yakni tiga titik di sepanjang tol Purwasuka – Cipali di Rest Area Tol Cipali KM 85, Rest Area Tol Cipali KM 130 dan Rest Area Tol Pejagan KM 228 A. Sementara satu titik berada di Jalan Tol Pejagan-Brebes Timur tepatnya di Rest Area 252.

Wianda menyatakan fokus kesiapan untuk menghadapi libur panjang Hari Raya Idul Adha kali ini terutama di jalur mudik di wilayah Jawa serta daerah tujuan wisata. Ia juga bekerja sama dengan Korlantas Mabes Polri membuat satgas untuk memastikan pasokan aman.

“Kami perkirakan ada kenaikan konsumsi BBM rata-rata sekitar 5–11 persen dan kami telah membentuk tim Satuan Tugas (Satgas) yang akan siaga selama 24 jam untuk mendukung kelancaran distribusi dan ketahanan stok pasokan BBM dan elpiji,” kata Wianda.

Wianda menambahkan, konsumsi Premium diperkirakan mengalami kenaikan sebanyak tiga persen di wilayah Jawa Barat dan Banten sekitar 1.514 kiloliter per hari. Sementara di wilayah Jawa Tengah dan sekitarnya kenaikan konsumsi Premium diperkirakan meningkat lima persen yakni sekitar 5.846 kiloliter per hari.

Sementara konsumsi Pertamax Series diperkirakan meningkat 11 persen di wilayah Jawa Barat dan Banten yakni menjadi 14.051 kiloliter per hari, dan kenaikan lima persen di wilayah Jawa Tengah dan sekitarnya menjadi 7.131 kiloliter per hari.

Sementara itu untuk pasokan elpiji juga akan ditingkatkan empat persen dari penyaluran normal per hari. Penamban pasokan secara fakultatif juga akan dilakukan untuk beberapa titik yang menjadi tujuan wisata, seperti di Banten, Bandung, dan beberapa kota tujuan wisata di wilayah Jawa Timur serta Bali.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement