Jamaah haji melintas di Jamarat untuk melempar jumrah selajutnya, Senin (12/9). (Fazry Ismail/EPA) (FOTO : FAZRY ISMAIL/EPA)
Ratusan ribu jamaah haji bergerak dari deretan tenda Mina menuju Jamarat untuk melempar jumrah, Senin (12/9) (FOTO : Ahmed Jadalah/Reuters)
Melempar Jumrah di Jamarat, Senin (12/9) (Fazry Ismail/EPA) (FOTO : FAZRY ISMAIL/EPA)
jamaah melempar jumrah di Jamarat, Senin (12/9). (Fazry Ismail/EPA) (FOTO : FAZRY ISMAIL/EPA)
Dua jamaah haji berisitirahat saat melempar jumrah di Jamarat, Senin (12/9). (Fazry Ismail/EPA) (FOTO : FAZRY ISMAIL/EPA)
Jamaah haji melintas di Jamarat untuk melempar jumrah selajutnya, Senin (12/9). (Fazry Ismail/EPA) (FOTO : FAZRY ISMAIL/EPA)
Jamaah haji berisitirahat di depan papan reklame usai melakukan jumrah di Jamarat, Senin (12/9) (Fazry Ismail/EPA) (FOTO : FAZRY ISMAIL/EPA)
Dua jamaah haji melakukan tahalul usai melempar jumrah di Jamarat, Senin (12/9). (Fazry Ismail/EPA) (FOTO : FAZRY ISMAIL/EPA)
Tahalul usai melakukan jumrah di Jamarat, Senin (12/9) (Fazry Ismail/EPA) (FOTO : FAZRY ISMAIL/EPA)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, Pagi hari, 10 Dzulhijjah, setelah melewati malam di Musdalifah. Jamaah haji menuju Jamarat. Di sini mereka melempar jumrah di tiga pilar sebagai lambang perang abadi terhadap godaan syaitan. Tujuh lemparan untuk setiap pilarnya.
Usai melempar jumrah, mereka bertahalul memotong (sebagian atau mencukur habis) rambut. Di sini masa ihram berakhir. Pakaian kebesaran ini bisa dilepas. Segala bentuk larangan saat berihrampun berakhir.
sumber : EPA, Reuters
Advertisement