Pelaksana Tugas Direktur Utama Bulog, Wahyu Suparyono memberikan keterangan kepada awak media terkait penangkapan Ketua DPD RI Irman Gusman di Gedung Bulog, Jakarta, Senin (19/9). (FOTO : Raisan Al Farisi/Republika)
Pelaksana Tugas Direktur Utama Bulog, Wahyu Suparyono memberikan keterangan kepada awak media terkait penangkapan Ketua DPD RI Irman Gusman di Gedung Bulog, Jakarta, Senin (19/9). (FOTO : Raisan Al Farisi/Republika)
Pelaksana Tugas Direktur Utama Bulog, Wahyu (kedua kiri) bersalaman dengan Direktur Komersial Bulog, Karyawan Gunarso (kedua kanan) seusai menggelar konferensi pers di Gedung Bulog, Jakarta, Senin (19/9). (FOTO : Republika/Raisan Al Farisi)
Pelaksana Tugas Direktur Utama Bulog, Wahyu Suparyono memberikan keterangan kepada awak media terkait penangkapan Ketua DPD RI Irman Gusman di Gedung Bulog, Jakarta, Senin (19/9). (source: Raisan Al Farisi/Republika) (FOTO : Raisan Al Farisi/Republika)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, Perum Bulog menegaskan CV Semesta Berjaya (CV SB) tak memiliki hubungan dengan kegiatan importasi gula yang dilakukan perusahaan pelat merah tersebut. CV Semesta Berjaya disebut-sebut sebagai pelaksana impor dalam kasus suap yang melibatkan ketua DPD Irman Gusman.
Kendati demikian, Pelaksana Tugas (PLT) Direktur Utama Bulog, Wahyu mengakui CV SB salah mitra penyalur. CV SB ini berdomisili di Padang-Sumatera Barat. Sebelumnya Irman diduga merekomendasi Bulog agar memberikan jatah impor gula kepada CV SB di Sumatera Barat. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Irman sebagai tersangka.
sumber : Republika
Advertisement