Rabu 28 Sep 2016 14:16 WIB

Pertamina dan Sonatrach Tingkatkan Kerja Sama Bisnis Migas

Rep: Frederikus Bata/ Red: Nidia Zuraya
Ladang pengeboran migas (ilustrasi)
Foto: AP PHOTO
Ladang pengeboran migas (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) dan Sonatrach pada hari ini, Rabu (28/9), menyepakati nota kesepahaman  peningkatan kerja sama migas kedua perusahaan. Kerja sama ini merupakan kelanjutan dari kesepahaman yang sudah dicapai pada 2012. 

“Pertamina memiliki aspirasi penting untuk meningkatkan eksistensinya di luar negeri, termasuk di Aljazair. Penandatanganan nota kesepahaman ini akan menjadi landasan bersama antara Pertamina dan Sonatrach untuk terus tumbuh dan berkembang tidak hanya di Aljazair, melainkan juga melihat kesempatan dan peluang kerjasama di belahan dunia lainnya,” kata Dwi Soetjipto, Direktur Utama Pertamina,  di Jakarta,  Rabu (28/9).

Melalui anak perusahaannya, PT Pertamina Internasional Eksplorasi dan Produksi, Pertamina terus menggenjot peningkatan kontribusi produksi migas dari luar negeri. Hingga Agustus 2016, produksi PIEP telah mencapai 120.590 boepd atau 15,38 persen di atas target perusahaan sebesar 104.950 boepd. 

Kontribusi terbesar produksi dari asset luar negeri Pertamina, bersumber dari Irak dengan tingkat produksi net to share 43,7 ribu boepd. Di susul dengan Aljazair dengan produksi net to share sebesar 41,13 ribu boepd dan Malaysia 35,77 ribu boepd. 

Berbekal nota kesepahaman ini, Pertamina dan Sonatrach akan melakukan analisis dan evaluasi atas peluang ekplorasi produksi baik di Aljazair, Indonesia, dan negara lain. Pertamina dan Sonatrach juga memiliki peluang untuk berpartisipasi dalam proyek-proyek hulu, hilir, dan services migas di kedua negara.

Beberapa peluang kerjasama lainnya juga dijajaki, seperti pertukaran informasi industri gas alam dan turunannya.  Itu termasuk kerjasama di bidang gas alam cair (LNG),  bisnis minyak mentah, kondensat, petrokimia, LPG, dan optimasi pemasaran migas. Kedua perusahan juga dapat melakukan kerjasama riset,  pengembangan serta peningkatan kapabilitas dan pertukaran ahli.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement