REPUBLIKA.CO.ID,
JAKARTA -- Deny Budi Susilo (25) atlet pencak silat dari Provinsi Banten berhasil meraih medali perunggu di ajang PON XIX 2016. Dia berhasil menumbangkan lawannya, kontingen dari Provinsi Jawa Barat.
Sebelumnya, melalui pertandingan yang ketat melawan kontingen dari Sumatera Selatan dan Lampung dengan skor kemenangan 5 - 0, Deny berhasil masuk ke quarter semi final di PON XIX Jawa Barat 2016 cabang olahraga pencak silat. Namun, di quarter semi final ia harus puas dengan memperoleh medali perunggu karena ditahan oleh kontingen dari Jawa Barat.
“Saya sangat senang dapat menyumbangkan medali untuk Provinsi Banten di PON yang baru pertama kali saya ikuti. Walaupun hasil yang diperoleh belum sesuai dengan target saya dan Pak Joko Suprihatno (pelatih),” ujar Deny yang juga alumni Bina Sarana Informatika (BSI) tahun 2015, Jumat (30/09/2016).
Walaupun PON XIX Jawa Barat 2016 baru saja berakhir, Kamis (29/09/2016), Deny sudah bersiap untuk menghadapi PON selanjutnya yang akan digelar di Provinsi Papua. “Saya semakin bersemangat untuk menatap PON 2020. Saya akan selalu bekerja keras dan berusaha semaksimal mungkin, hingga nanti di PON 2020 target medali emas dapat diraih,” ungkap Deny.
Direktur BSI Naba Aji Notoseputro mengungkapkan rasa bangganya terhadap prestasi yang telah diraih alumnus BSI di ajang bergengsi PON XIX Jawa Barat 2016. “Saya sangat bangga dan senang atas prestasi alumnus BSI yang juga atlet nasional pencak silat ini. Seperti yang kita ketahui bersama, tentunya tidaklah mudah menjadi salah satu kontingen di PON XIX Jawa Barat 2016. Memperoleh medali di ajang tersebut, tentunya prestasi yang luar biasa,” ungkap Naba.
Naba mengemukakan, Deny merupakan salah satu contoh alumnus atlet BSI berprestasi. Sebelumnya Rosmayani, senior Deny yang juga alumnus BSI, merupakan peraih medali emas di Sea Games 2011 dan medali perak di PON XVIII Pekanbaru 2012. “Prestasi-prestasi ini diharapkan dapat memotivasi para adik kelasnya (mahasiswa aktif BSI) untuk selalu mengembangkan diri dan berprestasi baik di bidang akademik maupun nonakademik,” harap Naba Aji Notoseputro.